Bagaikan Kisah di Film
Sesungguhnya hari ini merupakan hari Ulang Tahun' Pernikahan kami yang ke 60, yang kami sambut dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan .Karena tepatnya, pada tanggal 2 Januari tahun 1965 , kami menikah. Tetapi biarlah suami tercinta sebagai Kepala Keluarga yang menulis tentang hal ini.
Saya melanjutkan seri ketiga dari tulisan tentang cuplikan pengalaman hidup..
Karena tulisan ini masih sejalan dengan tulisan sebelumnya, maka untuk jelasnya, saya kutip sebaitÂ
Bagi yang sahabat di Kompasiana yang mungkin tidak sempat membaca tulisan seri pertama, maka saya ulas kembali, mengapa saya menulis artikel ini.
Topik Pilihan Kompasiana kali ini adalah tentang kisah perjalanan hidup, yang terkadang bagaikan kisah film berseri.
Untuk jelasnya izinkanlah saya kutip dari Kompasiana
Nah, jika diibaratkan film, kira-kira kisah hidup sepanjang 2024 ini seperti film apa? Kalau film itu diputar ulang, maka Kompasianer akan bergumam, "film ini gue banget...," dalam hati. Jadi coba ceritakan, dong, satu momen dalam hidup Kompasianer di sepanjang 2024 ini jika diibaratkan sebuah film maka akan jadi film apa? (Kompasiana)
Film "Aku (Masih) Indonesia" merupakan upaya untuk menggugah kesadaran masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri, mengenai pentingnya nasionalisme dan identitas kebangsaan. Melalui narasi yang disajikan, film ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda Indonesia, terutama yang berada di luar negeri, untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keindonesiaan.
Sumber: https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2024/08/film-dokumenter
Pada Musim semi di bulan September ,semua bunga mulai mekar, begitu juga dengan bunga tulip . Kami berdua sama sama hobi bunga. Maka walaupun perjalanan dari kediaman kami di Burns Beach ke Araluen Botanical Garden lumayan jauh', tapi bagi kami berdua tidak ada masalah.