Bagaikan kisah di Film.
Bagi yang sahabat di Kompasiana yang mungkin tidak sempat membaca tulisan seri pertama, maka saya ulas kembali, mengapa saya menulis artikel ini.
Topik Pilihan Kompasiana kali ini adalah tentang kisah perjalanan hidup, yang terkadang bagaikan kisah film berseri.
Untuk jelasnya izinkanlah saya kutip dari Kompasiana
Nah, jika diibaratkan film, kira-kira kisah hidup sepanjang 2024 ini seperti film apa? Kalau film itu diputar ulang, maka Kompasianer akan bergumam, "film ini gue banget...," dalam hati. Jadi coba ceritakan, dong, satu momen dalam hidup Kompasianer di sepanjang 2024 ini jika diibaratkan sebuah film maka akan jadi film apa? (Kompasiana)
Film "Aku (Masih) Indonesia" merupakan upaya untuk menggugah kesadaran masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri, mengenai pentingnya nasionalisme dan identitas kebangsaan. Melalui narasi yang disajikan, film ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda Indonesia, terutama yang berada di luar negeri, untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keindonesiaan.
Sumber: https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2024/08/film-dokumenter
Beberapa waktu kemudian setelah acara 17 Agustus ,kami diundang pak Udaya dan pak Lim Setiawan . Untuk menghadiri acara pertemuan pada hari minggu sore di "Waylen Bay Sea Scout Group"
Acara pertemuan antara peranakan Tionghoa dan simpatisan  yang berasal dari Indonesia.
Acara diadakan di "Waylen Bay Sea Scout Group " karena gedung pramuka inilah gedung yang sewanya paling murah dan terjangkau .
Walaupun sebenarnya bagi  kami agak kejauhan karena berkendaraan dari tempat kediaman kami lebih dari 1 jam.