Bagi Anak Anak
Kalau boleh di analogikan, media sosial adalah bagaikan pisau bermata dua. Dapat bermanfaat bagi kehidupan, tapi bila kurang hati-hati, dapat melukai diri sendiri dan orang lain. Sesungguhnya bukan hanya berbahaya bagi anak anak, tetap juga tidak terluput orang dewasa.Â
Buktinya gara gara kecanduan media sosial, keluarga bisa berantakan.Â
Nah kalau bagi orang dewasa saja,bila tidak disikapi secara bijak, dapat merusak kehidupan, apalagi bagi anak anakÂ
Secara umum dapat dikatakan bahwa media sosial berpotensi negatif bagi anak anak. Sebagai contoh:
Dapat berdampak pada kesehatan mental .Seperti depresi, kecemasan, dan terjerumus kedalam bacaan untuk orang dewasa.
Karena itu larangan media sosial untuk anak anak dibawah usia 16 tahun disambut secara hangat oleh para orang tua dan para pendidik.
Diberlakukannya aturan baru tentang pengunaan sosial media bagi anak anak dibawah usia 16: tahun, tidak begitu dirasakan oleh masyarakat umum di Australia.
Karena setiap hari, sejak pagi hari mereka sudah berangkat ke sekolah. Sore baru pulang...
Hal ini menjadi Topik berita di berbagai media sosial. Salah satu contoh adalah dari ABC News
Children and teenagers under 16 to be banned from social media after parliament passes world-first laws
Sumber bacaan:
https://www.abc.net.au/news/2024-11-28/social-media-age-ban-passes-parliament
Keterangan foto: bersama dengan cucu serta teman teman sebayanya, sewaktu kami berdua masih tinggal di WollongongÂ
Ketika kami tinggal bersama putri kami Kedua cucu kami ,pagi pagi sudah berangkat ke sekolah  .Sampai jam 3 sore baru kami jemput . Tapi tidak langsung pulang ke rumah.