Bisa berhemat 45 liter x Rp 4,000= Rp 180.000- per minggu lumayan.
Bagi orang Australia yang berpenghasilan besar ,karena gaji mereka dihitung per jam kerja  yang dikali dalam dolar tidak masalah selisih harga BBMÂ
 Mereka mengisi BBM bilamana sudah sedikit tinggal di tangki mobil. Soal harga tidaklah masalah bagi mereka .
Mengapa?
Rata rata disini setiap orang punya kendaraan sendiri. Sebagai contoh, anak mantu dan cucu serta cucu mantu, masing masing punya kendaraan. Sehingga tidak heran kalau di satu rumah ada 6 ataupun 7 kendaraan. Bukan untuk pamer ataupun gengsi gengsian . Melainkan sudah menjadi kebutuhan hidup sehari-hari. Masing masing kerja di tempat yang berbeda.Â
Di seluruh Australia tidak ada angkot ataupun bemo. Bus umum milik pemerintah.Yang disubsidi pemerintahÂ
Kondisi yang berbeda dengan di negeri kita, menyebabkan sudut pandang yang berbeda pula.
Sehingga kenaikan harga BBM tidak ada masalah dengan transportasi umum.
Kesimpulan :
Sementara itu di negeri kita, kenaikan  harga BBM, secara otomatis tarif angkutan umum ikut naik.
Begitu juga bila terjadi kenaikan PPN, diprediksi akan memicu terjadinya kenaikan harga barang kebutuhan pokok. Sehingga menimbulkan pro-kontraÂ