Yang Kami Saksikan di Wollongong - New South Wales
Topik Pilihan Kompasiana kali ini adalah tentang festival film Indonesia
Untuk jelasnya izinkanlah saya kutip dari Kompasiana
Kalau mendengar istilah "festival film", kira-kira apa yang terpikirkan oleh Kompasianer?
Bisakah film-film dari Indonesia bersaing pada ajang film festival? Melihat semakin besar peluang film Indonesia bersaing, kira-kira apa yang jadi keuatan film-film kita bisa bersaing di festival film?
Pada waktu itu kami masih tinggal bersama putri kami di Wollongong.
Mendapat undangan via email untuk menghadiri pertemuan dan nonton bareng film Nasional berjudul" Garuda di Dadaku".
Pertemuan ini dan nonton bareng serta makan minum ala kadarnya semua dibiayai oleh presiden P.P.I.A. mas Dudy
Ketika pertama kalinya bertemu dengan Dudy, tidak ada yang menyangka bahwa anak muda ini adalah seorang diplomat.Salah satu staf dari Kementerian Luar Negeri , yang mendapatkan tugas belajar di Universitas Wollongong. Statusnya pada waktu itu adalah adalah :”Postgraduate Australian National Centre for Ocean Resources and Security (ANCORS). Dudy adalah kandidat Phd dibidang Hukum Laut.
Nonbar bersama warga Indonesia, merupakan salah satu cara dan upaya untuk menyembatani orang Indonesia yang tinggal terpencar di NSW.