Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Buka Restaurant Gagal

5 November 2024   04:00 Diperbarui: 5 November 2024   06:13 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putri lagi direstorannya (dok pribadi)

Gaji Karyawan Tetap Harus Dibayar

Topik Pilihan Kompasiana kali ini adalah tentang undang undang tenaga kerja. Untuk jelasnya izinkanlah saya kutip dari Kompasiana

Apakah sudah tahu jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sejumlah gugatan terkait Undang-Undang Cipta Kerja? Bagaimana tanggapan Kompasianer terkait hal tersebut? Bagaimana Kompasianer melihat putusan MK terbaru ini terkiat UU Cipta Kerja? Apakah sudah menuju arah yang lebih diinginkan oleh buruh?

Walaupun yang dimaksudkan adalah tentang Undang Undang Cipta Kerja di Indonesia, tapi tentu tidak ada salahnya saya tulis tentang undang undang tenaga kerja di Australia. Setidaknya sebagai masukan, bagaimana tenaga kerja di Australia mendapatkan perhatian dan perlindungan hukum. Siapa tahu kelak dapat diterapkan di Indonesia bilamana di anggap baik.

Pengalaman Putri kami:

Putri kami membuka restaurant didaerah pemukiman baru yang belum ramai dikunjungi orang. Dengan pemikiran bahwa di daerah pemukiman baru, belum banyak yang buka restoran.

Putri kami mengontrak bangunan untuk restoran tersebut selama 2 tahun. Kemudian menerima pegawai restoran dengan perjanjian kerja selama 1 tahun. 

Mulailah mengelola restaurant . Tapi ternyata pada hari hari biasa sepi pengunjung .Hanya pada weekend dan hari libur yang ramai 

Dokumentasi pribadi Input
Dokumentasi pribadi Input

Bulan pertama mengalami defisit tentu saja merupakan hal yang biasa. Namanya baru mulai usaha. Pengeluaran sejak dari beli kelengkapan untuk makan dan minum,serta meja dan kursi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun