Boleh Jadi Kisah Yang Dibaca Pernah Dialami Secara Pribadi
Topik Pilihan Kompasiana kali ini adalah tentang Zoning out.Untuk jelasnya ijinkankanlah saya kutip dari Kompasiana:
Kompasianer, siapa di sini yang doyan baca buku tapi sering banget ngalamin yang namanya zoning out? Tiba-tiba pikiran melayang ke mana-mana, dan sebelum kamu sadar, halaman sudah berpindah tanpa kamu ingat isinya! Terus, gimana cara kamu mengatasinya? Nah Kompasianer, apakah kamu termasuk yang pernah mengalami “zoning out” saat membaca? Bagaimana kamu mengatasinya?
Pernah sekali sewaktu saya membaca kisah seorang wanita bangun jam 3.00 subuh untuk membantu suami mencari nafkah,maka tanpa sadar pikiran saya melayang kembali kemasa lalu
Walaupun buku masih terbuka dan dalam pegangan saya, tetapi pikiran saya sudah Zoning out kemasa puluhan tahun silam .
Ketika kami mengalami hidup terpuruk selama tujuh tahun.
Subuh sekali saya dan Putra pertama kami Irman jam 3 pagi sudah berangkat dari kedai merangkap sebagai tempat tinggal kami di Pasar Tanah Kongsi Untuk menuju ke stasiun kereta tujuan Pariaman
Di Pariaman kami membeli kelapa karena bisa memilih kelapa yang besar besar dengan harga yang lebih murah dibandingkan beli di kota Padang .Selain itu kelapa di Pariaman jauh lebih besar dari yang di Padang.
Sesampai di Stasiun Padang kami membawa kelapa tersebut dengan beca ke tanah Kongsi .. Kelapa tersebut diparut oleh suami dengan upah 5 rupiah persatu buah kelapa.