Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Zoning Out Ketika Membaca Buku?

4 November 2024   04:04 Diperbarui: 4 November 2024   05:40 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi/ disini dulu kami tinggal 

Boleh Jadi Kisah Yang Dibaca Pernah Dialami  Secara Pribadi
Topik Pilihan Kompasiana kali ini adalah tentang Zoning out.Untuk jelasnya ijinkankanlah saya kutip dari Kompasiana:

Kompasianer, siapa di sini yang doyan baca buku tapi sering banget ngalamin yang namanya zoning out? Tiba-tiba pikiran melayang ke mana-mana, dan sebelum kamu sadar, halaman sudah berpindah tanpa kamu ingat isinya! Terus, gimana cara kamu mengatasinya? Nah Kompasianer, apakah kamu termasuk yang pernah mengalami “zoning out” saat membaca? Bagaimana kamu mengatasinya?

Pernah sekali sewaktu saya membaca kisah seorang wanita bangun jam 3.00 subuh  untuk membantu suami mencari nafkah,maka tanpa sadar pikiran saya melayang kembali kemasa lalu 

Walaupun buku masih terbuka dan dalam pegangan saya, tetapi pikiran saya sudah Zoning out kemasa puluhan tahun silam .

Dokumentasi pribadi/ disini dulu kami tinggal 
Dokumentasi pribadi/ disini dulu kami tinggal 

Ketika kami mengalami hidup terpuruk selama tujuh tahun.

Subuh sekali saya dan Putra pertama kami Irman jam 3 pagi sudah berangkat dari kedai merangkap sebagai tempat tinggal kami di Pasar Tanah Kongsi   Untuk menuju ke stasiun kereta tujuan  Pariaman

 Di Pariaman kami  membeli kelapa karena  bisa memilih kelapa yang besar besar dengan harga yang lebih murah dibandingkan beli di kota Padang .Selain itu kelapa di Pariaman jauh lebih besar dari yang di Padang.

Sesampai di Stasiun Padang kami membawa kelapa tersebut  dengan beca ke  tanah Kongsi .. Kelapa tersebut diparut oleh suami dengan upah 5 rupiah persatu buah kelapa.

Foto di kedai kami di pasar Tanah Kongsi/ dokumentasi pribadi 
Foto di kedai kami di pasar Tanah Kongsi/ dokumentasi pribadi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun