Aksi Menimbulkan Reaksi
Rencana pemerintah untuk menerapkan Program Tapera dalam waktu singkat menimbulkan pro dan kontra.. Hal ini merupakan sebuah kosekuensi logis dari setiap aksi. Yakni aksi menimbulkan reaksi dan reaksi dalam ujud pro dan kontra.
Konon perumahan rakyat ini akan dibangun kira kira satu jam perjalanan diluar kota.. Karena tidak mungkin membangun perumahan rakyat ditengah kota.. Tapi yang disebut konon tentu saja berarti baru merupakan sebuah rencana.
Tapera atau Tabungan Perumahan Rakyat, mungkin bagi sebagian orang disambut dengan antusias. Tetapi bagi yang sudah punya rumah yang merupakan warisan orang tua, tentu saja keberatan gaji mereka dipotong.
Bagi yang belum punya rumah memang Tapera ini sangat bermanfaat tetapi bagi yang sudah punya rumah walaupun peninggalan dari orang tua , tentu saja keberatan gaji mereka dipotong secara paksa rela untuk Tapera.. Mereka masih membutuhkan untuk keperluan lainnya,merasa keberatan bila gajinya dipotong setiap bulannya.
Seandainya Tapera ini hanya bagi karyawan yang  belum mempunyai rumah saja yang ikut, tentu saja tidak ada masalah. Sedangkan bagi bagi yang sudah punya rumah boleh digunakan bagi kebutuhan lainnya,misalnya untuk biaya Pendidikan  putera dan puteri mereka Ataupun untuk keperluan lainnya.
Kesimpulan:
Tapera memang baik bila diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Karena bila gaji setiap bulan dipotong ,maka para Pegawai dapat menabung untuk masa pensiun.Baik untuk membeli rumah, maupun untuk kebutuhan lainnyaÂ
Tetapi tulisan ini hanyalah sebatas sudut pandang pribadi sebagai salah seorang warga Indonesia. Yang tidak akan berpengaruh apapun terhadap keputusan yang sudah atau akan ditentukam oleh pemerintah.
Apapun hasil keputusan yang menyangkut kepentingan rakyat tentu saja kita berharap bermanfaat bagi rakyat . Karena walaupun kelak sudah punya rumah yang dibangun oleh pemerintah, tentu saja diharapkan dapat terjangkau oleh kendaraan umum.