Artikel Ketiga
Bagaimana agar Anak Anak menyayangi kami.
Kami selalu berpergian kemana saja dengan membawa anak anak kami . Walaupun kami keluar negari kami tidak pernah menitip anak anak kami .Selalu kami bawa kemana kami pergi.
Suatu ketika kami akan ke Singapore ternyata putri kami sakit,kami membatalkan tiket kami dan menemani putri kami hingga sembuh.
Walaupun konsekuensinya tiket hangus, yang mana berarti uang hilang. Karena anak anak kita jauh lebih bernilai ketimbang harga ticket.Â
Tak terbayangkan, betapa sedih dan terluka hati anak, bila dirinya sedang sakit dan membutuhkan kasih sayang orang tua, ternyata kita sebagai orang tua lebih pentingkan travelling ketimbang tenggang rasa terhadap anak kandung sendiri.
Begitu juga kalau kami berpergian ke kota kota lain dan mendapat oleh oleh dari teman disana kami membawa pulang serta membagikannya pada tetangga disekitar rumah kami. Hal mana menjadi contoh bagi anak anak kami dikemudian harinya,
Dalam kehidupan keluarga juga berlaku hukum Tabur Tuai. Contoh teladan yang diberikan kepada anak anak, kelak setelah dewasa akan terulang lagi.
Sudah tidak terhitung berapa kali kami berdua diajak travelling keberbagai destinasi wisata. Begitu juga dalam hal kepedulian terhadap penderitaan orang lain,tanpa membedakan suku bangsa dan latar belakang sosial serta agama.
Sampai sekarang bila ada bencana alam anak anak akan melalui kami memberi sumbangan pada korban bencana alam.
Demikian juga dalam acara  tahun baru imlek anak anak melalui kami membagikan sedikit angpao untuk teman teman di kampung halaman yang membutuhkanÂ