Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berkunjung ke Bangunan Bersejarah

5 Februari 2024   03:36 Diperbarui: 5 Februari 2024   06:15 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lubang Jepang di Bukit Tinggi

Pada tahun 2015 kami kembali ke Indonesia untuk berkunjung kekampung halaman kami yaitu kota Padang. Sesampai di Padang kami juga mengunjungi Bukit Tinggi kota Wisata di Sumbar  yang berudara sejuk dan ramai dikunjungi wisatawan lokal dan manca negara.

Kota ini juga merupakan salah satu Kota terbersih di dunia. 

Di Bukit Tinggi ini ada peninggalan sejarah yang dikenal dengan nama Lobang Japang.Yang mana pada Tahun 1984 dijadikan Objek Wisata.

Lobang Japang adalah istilah dalam bahasa Minang. Artinya:" Lubang Jepang"

dokumen pribadi/ foto bersama Robbie Sugara Toer Leader pada waktu itu.
dokumen pribadi/ foto bersama Robbie Sugara Toer Leader pada waktu itu.

Lubang Jepang ini dibangun oleh tentara Jepang pada tahun 1942 sebagai bunker untuk kepentingan dan pertahanan dan pelindungan tentara Jepang. Juga lobang Japang ini sebagai tempat penyimpanan peralatan dan pembekalan tentara Jepang.Panjang terowongan 1400 meter dengan belokan yang sama sehingga orang masuk kesini tidak bisa keluar lagi .(. menurut penuturan Toer Leader Robbi Sugara)

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Dulu, setelah nasib kami berubah dan sudah memiliki kendaraan pribadi, hampir setiap minggu kami bersama anak anak berkunjung ke Bukittinggi.

Makan siang dan menikmati pemandangan Ngarai Sianok yang indah.

Tapi pada waktu itu , tidak bisa masuk kedalam Lobang Jepang ini karena tertutup dengan reruntuhan tanah dan baru dijadikan objek wisata pada tahun 1984.

perjalanan dari Kota Padang ke Bukittinggi membutuhkan suatu sekitar 1 jam lebih. Karena kami ingin menikmati pemandangan di sepanjang jalan. Apalagi sejak dulu, suami selalu mengemudikan kendaraan pribadi dengan tenang. 

Ketika kami sampai di Lobang Jepang ini pada tahun 2015 kami disambut  oleh tour leader Robbi Sugara dipintu masuk lubang  Jepang .

Robbi menerangkan bahwa setiap pengunjung harus ditemani karena jalannya lorong persis sama sehingga tidak bisa menentukan jalan keluar karena tidak adanya petunjuk untuk itu.

Pemerintah sudah membuat tembusannya sampai ke Ngarai Sianok.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Terowongan ini terbuat dari campuran tanah dan kapur yang semakin kena air semakin kuat ini terbukti ketika gempa bumi di Sumbar Kota Padang runtuh dan Bukit Tinggi kena imbasnya. Tetapi lubang Jepang ini tak satupun ada yang retak atau runtuh.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Dalam terowongan ini terbagi beberapa ruangan,yaitu ruangan tempat senjata,ruangan pengintaian,dan ruangan penyergapan ,penjara  serta dapur,yang dimaksud dengan dapur disini tempat pembantaian terhadap romusha (pekerja rodi)yang membangkang perintah Dai Nipon

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Pintu masuk ada beberapa lokasi;

  • Ngarai Sianok
  • Taman Panorama
  • Taman Bung Hatta
  • Samping Kebun Binatang

Memasuki ruangan dapur membuat kita bergidik mengingat ruangan penyiksaan romusha yang keji oleh tentara Dai Nipon.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Kesimpulan ;

Mengingat lubang Jepang ,terbayang bagaimana penderitaan pendahulu kita sewaktu merebut kemerdekaan.

Pengorbanan yang sangat besar , bahkan dengan mengorbankan hidup,mereka lakukan untuk mencapai kemerdekaan kita sekarang. Mereka mati agar kita dapat menikmati hidup dalam kemerdekaan.

Karena itu Bung Karno berkesan:" Jangan lupakan sejarah" 

Kami berdua beruntung karena pada waktu itu ada Robbi Sugara Toer Leader yang menjelaskan kepada kami berdua secara detail.

Terima kasih kepada semua sahabat sesama Penulis di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk singgah 

5 Pebuari 2024.

Salam saya ,

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun