Untuk Bergaul Dengan Generasi muda
Kemarin sewaktu menghadiri pesta pernikahan tetangga kami Lyon dan Bridget, kami berdua sangat senang ketemu dengan teman teman dari berbagai negara. Umumnya dari generasi muda
Ada Sandra dari Hongkong
Nancy sekeluarga dari Singapore. Ada Silvi Sutikno dari Indonesia. . Kami merasa bagaikan bertemu dengan anak cucu sendiri. Sama sekali tidak merasa kikuk , karena sejak awal sudah membuka diri untuk bergaul dengan siapa saja, termasuk generasi seusia cucu kami.Â
Karena kami sudah melihat contoh, bahwa orang tua yang menjaga jarak dengan generasi muda ,maka akan menyebabkan orang hidup dalam kesepian..
Perbedaan cara berpikir orang dulu dan sekarang.Dulu kalau sudah tua orang merasa tidak layak lagi berbincang bincang dengan yang muda muda.Menganggap orang tua harus berada ditempat terhormat dan tabu bergaul dengan generasi muda.
Cara berpikir demikian menyebabkan orang tua merasa terasing.. Tidak banyak kesempatan untuk bergaul dengan yang muda muda. Kemana saja pergi tidak ada yang menyapa. Dalam usia 80 tahun untuk mencari teman yang sebaya tidak mudah .
Karena itu kami berdua menjadikan hal ini sebagai pelajaran hidup yang berharga
Karena itu sejak  dulu sampai sekarang kami terbiasa bergaul dengan siapa saja,baik itu yang muda muda .Semua alumi putra kami sering diskusi dengan kami.
Bergaul dengan generasi muda bukanlah berarti kehilangan harkat diri sebagai orang tua. Â
Ketika kemarin sewaktu menghadiri pesta pernikahan Lyon dan Bridget  kami berjumpa dengan alumi putra kami seperti, Sandra dari  Hongkong, Nancy dari Singapore, Silvi  serta Felen dari Indonesia  dan banyak lagi yang tak bisa saya sebutkan satu persatu.
Kami berbincang bincang dan melepas rindu ketemu lagi dalam acara tersebut.Â