Kuliah di IKIP setelah berkeluarga
Topik pilihan Kompasiana kali ini adalah tentang berbagi Pengalaman sebagai seorang Guru.. Mengapa memilih profesi sebagai guru? Karena itu saya merasa termotivasi untuk membagikan pengalaman hidup mengapa saya menjadi Guru.
Pada tahun 1969 ,pemerintah menerbitkan peraturan khusus buat kaum ibu yang mau melanjutkan kuliah di IKIP akan diterima walaupun sudah berkeluarga dan punya anak.
IKIP adalah singkatan dari Institute Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Jadi sudah jelas setiap orang yang melanjutkan kuliah di IKIP bermaksud untuk menjadi Guru.
Membaca pengumuman tersebut walaupun sudah agak terlambat saya minta izin suami agar dapat ikut kuliah di IKIP Padang.Atas persetujuan suami sayapun ikut kuliah di IKIP Jurusan Exsata . Pada pertengahan tahun 1969. Sebelum kuliah saya sebenarnya sudah menjadi guru privat untuk SMP dan SMA jurusan ilmu pasti. Pada waktu itu yang menjadi Rektor adalah Prof DR Isrin NurdinÂ
Pada tahun 1972 ketika lulusan IKIP di wisuda saya termasuk salah seorang diantaranya
Karena pada waktu itu tidak ada kelanjutannya ,hanya saja saya tidak diizinkan untuk melanjutkan kuliah di Amerika oleh suami.
Setelah diwisuda saya melamar disekolah SMP Murni dan SMP Yos Sudarso .Mengajar beberapa tahun kemudian saya melanjutkan mengajar di SMP Kalam Kudus . Karena latar belakang Pendidikan saya adalah ilmu Pasti, maka tentu saja saya mengajar di bidang yang sesuai background saya.
Pengalaman menjadi guru Â
 Saya selalu disiplin dalam mengajar murid saya Bila ada yang belum mereka pahami akan saya jelaskan hingga mengertiÂ