Pengalaman Memelihara Hewan Kesayangan (bagian kedua)
Selamat pagi untuk semua sahabat di Kompasiana. Senang sekali kita dapat bertemu lagi, setelah seminggu saya absent secara total.
Sejak keberangkatan saya dan suami ke Wollongong,mengunjungi putri kami,saya memilih untuk tidak menulis sementara di Kompasiana. Karena sebagai seorang ibu dan Oma, rasanya tidak pas kalau saya berbagi waktu antara anak cucu dan dengan sibuk di depan laptop. Hari ini seminggu sudah berlalu .
Inilah Artikel TerpendingÂ
Menyambung cuplikan pengalaman memelihara hewan kesayangan pada bagian pertama, maka tulisan ini adalah merupakan kelanjutannya.Â
Selain dari memelihara harimau dahan dan Berang Berang, kami juga memelihara seekor monyet.  Bulunya berwarna kemerahan, dengan ekornya yang panjang. Menurut orang yang menjualnya  menyatakan ini sejenis simpanse.Â
Seperti yang sudah saya sampaikan,pada waktu itu ,yakni sekitar tahun 70 an , dikampung halaman kami belum ada larangan memelihara hewan apapun selama tidak membahayakan orang lain.
Saya sangat menyayangi simpanse ini Karena cewek saya beri nama Rita .Rita sangat manja seperti anak anak kecil Setiap kali melihat saya ,langsung minta digendong dengan melompat lompat didepan saya.Â
Suatu hari Rita hilang Â
Tdak berada di kandang  dimana biasanya ia tidur.Kami sibuk mencari dimana Rita pergi. Tiba tiba rita muncul diatas atap rumah dan berteriak teriak seperti ketakutan. Ternyata didepan pagar tampak beberapa orang yang ingin menangkapnyaÂ