Arman sangat senang ditanya demikian Semakin rajin dan semangat mencari nafkah  Hingga  berhasil membeli rumah dan warung disamping rumah untuk isteri tercinta.. Demi cinta, rumah dibeli atas  nama isterinya.
Jatuh sakitÂ
Siapapun orangnya,suatu ketika entah karena apa, bisa jatuh sakit. Begitu juga dengan Arman ,tidak bisa bangun karena sakit .Berhari hari tidak mampu bangun.
Isterinya membangunkannya sambil berkata :"lalok juo lai da ,lah tinggi hari ndak karajo hari kini?" (tidur juga tidak kerja hari ini?) .Dijawab Arman :"Uda lagi sakik diak,mau istirahat  hari ko"(saya lagi sakit mau istirahat hari ini) .Â
Beberapa hari kemudian teman teman Iman datang membezuk Arman ,karena sudah seminggu tidak hadir dalam pekerjaan.Mereka menemui Arman tergolek di dapur ..Ketika ditanyakan pada Isteri Arman  dijawab :"Uda  bau , anak anak indak tahan " Sampai Arman menemui ajalnya  tetap terbaring didapur rumah.Â
Dapat dibayangkan betapa hancur hati Arman mendapatkan perlakuan seperti itu dari isteri yang dicintainya. Pukulan bathin Arman tak kurang menyakitkan walaupun tidak dipukul secara phisik. Arman pergi dengan membawa hati yang mendalam. Seperti kata peribahasa:" Ada uang abang sayang....."
Masih ada kisah lainÂ
Lain lagi dengan Un (bukan nama sebenarnya) .Un juga seorang makelar hasil bumi .Semua teman temannya tahu Un sangat mencintai isterinya. Un mencita citakan membeli rumah untuk isterinya. Un sangat rajin dan berhasil membeli rumah untuk isteri tercinta.
Suatu ketika Un menderita sakit ,sudah dua minggu Un sakit.Ketika dikunjungi kerumah Un didapati Un tidur ditangga dapur dialasi sehelai handuk. Ketika ditanya pada isterinya dijawab :"ala barubek ka doktor tapi ngak cegak juo .mau diapoan lai? (sudah berobat ke dokter tidak sembuh mau apa lagi?" ).Sampai Un meninggal , tetap terbaring di dapur.Â
Hal semacam ini siapa yang mau melaporkan? Â
Kesimpulan: