Bagaimana Kita  Menyikapinya?
Untuk dapat mengubah nasib tentu saja kita harus mau kerja keras siang malam dan pantang menyerah. Tetapi tidak semua hal terjadi seperti yang kita harapkan.
 Cukup banyak orang yang memikirkan masalah hidup yang tidak habis habisnya. Bagi yang ekonomi keluarga dalam kondisi minim tentu saja yang dipikirkan adalah bagaimana agar kebutuhan hidup dapat terpenuhi. Tetapi setelah hidup berubah, masalah yang dipikirkan berbeda.Misalnya bagaimana keadaan anak yang ingin melanjutkan study keluar negeri atau bagaimana cucu yang sedang beasiswa di Jepang dan sebagainya. Begitu serius memikirkannya sehingga tidak dapat lagi menikmati hidupnya. Yang mengakibatkan terimbas bagi kesehatan diri. Bila hal ini dibiarkan berlanjut,maka dapat memicu terjadi tekanan batin.
Tidak Ada Keluarga Yang SempurnaÂ
Kalau dipikir pikir memang rumit mengingat semua hal yang terjadi dikehidupan kita. Dalam hal ini maka sebaiknya kita pahami bahwa di dunia ini tidak ada keluarga yang sempurna . Termasuk keluarga kami.
Tidak semua hal terjadi menurut maunya kita. Bila memaksa diri untuk mewujudkan seperti maunya kita,maka hanya akan menyebabkan stress berkepanjangan.
Karena itu sering kita saksikan orang kaya yang tidak bahagia Karena pikirannya terfokus dengan hal hal yang tidak sesuai dengan harapannya. Kita mengharapkan yang terbaik tetapi apa yang terjadi harus kita terima dengan bijaksana Karena memang seharusnya begitu ,agar jangan sampai menyebabkan kita murung terus.
Seperti kami berdua kami menikmati hidup  dengan penuh rasa syukur karena dipenuhi dengan anak cucu dan cicit yang menyayangi kami. Bukan berarti keluarga kami sempurna. Karena didunia ini tidak ada satu keluargapun yang tidak punya masaalah begitu juga dengan keluarga kami.
Kesimpulan:
Kebahagian itu tidak tergantung pada sebanyak apa harta yang kita miliki,tetapi sikap mental kita dalam menghadapi berbagai masalah hidup yang kita hadapi. Kita tak mungkin bisa mengubah apa yang sudah terjadi. Dalam kalimat lain:" Do your best and let,s God do the rest"