Sungguh merupakan kenangan yang indah.
Pada tahun 1980an di Sumbar yang jadi Kadit Sospol adalah Pak Jamaris Jamaan. Yang sebelumnya bertugas sebagai Komandan Korem..Pak Jamaris ini orangnya Supel dan senang bergaul dengan siapa saja .Pangkatnya Kolonel TNI AD . asal dari Padang panjang Orang Minang dan menjadi Ketua Orari Sumbar.
Jadi kami berkenalan dengan pak Jamaris Jamaan di organisasi Amatir Radio. Karena kami berdua aktif dalam organisasi ini. Bahkan suami menjadi Ketua Club Station YB5ZAP.
Pak Jamaris  senang bersahabat dengan siapa saja, termasuk dengan kami  berdua  Tanpa latar belakang bisnis dan steril dari segala kepentingan materiÂ
Sehingga kami pun senang bersahabat dengan beliau. Suatu waktu kami mengundang beliau untuk makan dirumah kami. Dan dengan senang hati beliau datang bersama keluarganya kerumah kami. Selesai makan kami berbincang bincang dan Pak Jamaris mengatakan dia senang sekali makan masakan saya.Yaitu ikan bakar serta sambal petai udang. Saya berkata kalau begitu ,bila saya masak ikan bakar dan sambal petai udang nanti saya telpon bapak untuk dapat makan bersama kami.Â
Hal ini disetujui pak Jamaris Jamaan. Sejak saat itu bila saya masak ikan bakar dan sambal petai udang saya menelepon Pak Jamaris Dan selalu datang untuk mencicipi masakan saya. Â Hubungan persahabatan kami steril dari segala kepentingan materi. Kami juga sering bertandang kerumah alm.di Jalan A.Yani . Kenal baik dengan isteri dan anak anak beliau.
Dilain kesempatanÂ
Di Padang yang jadi Kakanwil Sumbar adalah Pak Sugiri dengan pangkat Kolonel TNI AD asal dari Jawa Tengah ,orang jawa Asli.Orari berada dibawa Kakanwil karena pada waktu itu telekomunikasi berada di bawah Department Pariwisata. Kami berkenalan dengan Pak Sugiri . Dan kami mengajak Pak Sugiri makan dirumah kami .Sewaktu makan anak anak makan pakai sup tulang sumsum .Kami tidak menghidangkan sup tersebut karena kami pikir mana mungkin Pak Sugiri mau memakan sup tulang sumsum. Ternyata sewaktu Pak Sugiri melihat anak anak makan sup tulang sumsum beliau menanykan apa boleh  minta sup tersebut. Dengan senang hati saya menyediakan sup untuk pak Sugiri.
Selesai makan Pak Sugiri berkata pada saya,bila nanti saya memasak sup sumsum lagi kalau boleh panggil dia untuk ikut memakan sup susum karena pak Sugiri paling suka sup sumsum.Dan tidak banyak rumah makan yang menjual sup tlang sumsum .Maka jadilah setiap saya masak Sup tulang sumsum saya menelepon pak Sugiri.Tiap kali saya telpon pasti pak Sugiri datang bersama ibu kerumah.
Para tetangga kami heran,apa hubungan kami sehingga orang setingkat Kakanwil mau datang diundang makan hanya dengan telpon..
Kesimpulan :