Berbagi pengalaman pribadi
Semenjak anak anak masih kecil, kami berdua selalu mendidik anak anak dengan penuh kasih sayang. Tetapi tidak lupa mengingatkan agar mereka tahu tentang siapa dirinya. Bahwa kami mengawali kehidupan mulai dari titik nol. Tidak ada harta warisan dari orang tua kedua belah pihak. Hal hal apa saja yang boleh mereka lakukan dan tidak. Bagaimana menghormati sesama dan membiasakan mereka bergaul dengan teman teman tanpa membedakan suku dan agama. Menghormati yang lebih tua dan menghargai semua orang.
Mengajarkan anak anak tentang perlunya disiplin ,agar anak tidak berbuat semaunya saja. Agar selalu berpikir dahulu sebelum bertindak . Tidak pernah satu kata kotor keluar dari mulut kami berdua, sehingga anak anak hingga dewasa tidak pernah sekalipun memaki maki, walaupun terkadang bertengkar.
Kami tidak pernah memanjakan anak anak walaupun pada waktu hidup kami berubah dari titik nol menjadi Pengusaha dan dengan mudah dapat membelikan apa yang mereka minta ,tetapi kami melihat dulu apa kegunaan barang yang diminta tersebut. Apakah berguna untuk kepentingan atau  hanya untuk sekedar mau pamer saja.Â
Semenjak mereka kecil kami selalu menekankan yang penting harus menghormati yang lebih tua dari mereka dan saling menghargai dengan teman teman semuanyaÂ
Ketika  anak pertama kami ke Amerika dan studi disana kami tidak memberikan mobil , hanya diberi sepeda untuk kuliah di Amerika. Merasa ingin punya mobil Putra kami berusaha dengan kerja keras untuk dapat mencicil mobil bekasÂ
Karena kami tahu apa yang diberikan dengan mudah didapat akan menjadi bumerang bagi dirinya. Setiap orang tua pasti sayang pada anak anak nya. Tapi memanjakan anak secara berlebihan justru berpotensi merusak dirinya.
 Karena merasa mampu dan anak minta mobil terus dibelikan padahal anak belum mampu mengemudikan . Hal ini dapat berakibat fatal bagi dirinya. Yakni dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Sudah banyak terjadi peristiwa menyedihkan yang seharusnya dijadikan pelajaran berharga bagi para orang tua .