Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sama Sama Mall Beda Fasilitas

3 Februari 2023   04:00 Diperbarui: 3 Februari 2023   05:05 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada permainan anak anak yang gratis.

Kalau kita ke Mall sering kita melihat anak anak yang menangis karena bosan menunggu ibunya berbelanja . Tentu saja hal ini menyebabkan ibunya jadi tergesa gesa berbelanja. Anak tidak mau diam sebelum diberi sesuatu yang dapat membuat dirinya terhibur.

Nah, mau naik mobil mobilan harus bayar. Bagi yang ekonomi sudah mantap tentu tidak ada masalah sama sekali. Tapi bagi Ibu ibu yang penghasilan suaminya cuma pas pasan, tentu perlu pertimbangan. Belum lagi anak meregek minta buah Apel atau pisang. Kalau kemauan anak dituruti,bisa tekor uang belanja. Tidak dituruti anak rewel. Maka tugas berbelanja menjadi beban bagi kaum Ibu. Anak menangis , apalagi sampai teriak teriak akan menyebabkan orang disekeliling merasa terganggu.

Beda negeri beda budaya

Dokpri
Dokpri

Buah yang gratis untuk anak anak

Di Mall disini di pintu masuk Super market terlihat keranjang yang berisi buah buahan dan pisang yang mana diperuntukkan bagi anak anak kecil boleh mengambil gratis. Maksudnya  untuk dimakan sebagai hiburan bagi anak anak tersebut sehingga tidak rewel menemani ibunya berbelanja

Tapi beberapa kali memperhatikan, tidak ada anak yang mau mengambil buah tersebut walaupun sudah ditulis FREE for children.

Mereka melihat saja dan berjalan dibelakang ibunya.Tanpa mau mengambil buah tersebut Kemungkinan dirumah mereka menyediakan aneka ragam buahan yang lebih enak. Sehingga tidak tertarik mau mengambil ..

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun