Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Pribadi

21 Desember 2022   04:00 Diperbarui: 21 Desember 2022   05:55 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto sewaktu di Malaysia dok pribadi

Keluar Negeri bersama 3 orang anak.

Foto sewaktu di Malaysia dok pribadi
Foto sewaktu di Malaysia dok pribadi

Pada tahun 1970 an  , agaknya adalah hal yang sudah diterima oleh masyarakat luas, bahwa orang tua berangkat keluar Negeri, sedangkan anaknya dititipkan . Seakan akan adalah suatu hal yang mustahil, travelling keluar negeri dengan membawa anak yang masih kecil . Karena kuatir membawa anak keluar negeri, bukannya menikmati perjalanan, tapi malahan sibuk urus anak. Berarti sia sia mengeluarkan dana.

Begitu kebiasaan  anak ditinggal dititip pada orang Tua atau mertua .

Memutus Belenggu Tradisi

Pada tahun 1978 ketika usaha kami sudah mulai maju,kami  rencana akan keluar negeri   . Tapi kami sudah bertekad untuk memutus rantai tradisi. Yakni kami akan melakukan perjalanan dengan membawa ketiga anak anak kami  . Banyak sanak keluarga dan sahabat yang menyarankan agar jangan membawa anak anak   . Tetapi kami sudah bertekad untuk membuktikan bahwa sama sekali tidak ada masalah travelling dengan anak anak.

Rencana kami ke  Singapore  dan Malaysia. Pada tahun 1978 kami sudah mempunyai 3 orang anak Yang sulung  12 tahun, yang kedua  4,5 tahun dan yang kecil 2 tahun.Ketika kami berangkat kami membawa serta ketiga anak kami. Teman teman bertanya apakah tidak sebaiknya anak ditinggal supaya tidak repot repot .

Kami menjawab,kami tidak ingin keluar negeri berdua saja.Karena itu  membawa anak anak lebih nyaman daripada ditinggalkan.  Kalau seandainya kami berdua travelling, sementara anak anak ditinggalkan, maka yang travelling hanya phisik , tapi hati dan jiwa kami tinggal bersama anak anak. Apalah artinya wisata semacam itu?

Ketika usia anak anak mulai besar 16 tahun,7,5 tahun dan 5 tahun di Jepang dok pribadi
Ketika usia anak anak mulai besar 16 tahun,7,5 tahun dan 5 tahun di Jepang dok pribadi

Baca juga: Menjaga Marwah Diri

Persiapan untuk anak

Persiapkan yang akan dibawa sebaiknya dibuat Check list:

  • Sesuaikan nama dipaspor dengan di tiket pesawat .Karena satu huruf saja berbeda bisa tidak jadi berangkat. Hal ini sudah kami Alami. Nama putri kami di paspor tertulis:'Irvianty" tetapi di tiket tertulis:"irvianti" Hanya beda 1 huruf, tapi ternyata tidak lolos pemeriksaan 
  • Pakaian sesuai dengan musim(pakaian untuk musim dingin) bila musim dingin.
  • Botol susu yang biasa dipakai anak, karena ada anak yang tidak mau minum dengan botol yang baru dibeli.
  • Boneka kesayangan anak, karena ada anak tidak bisa tidur bila tidak memeluk boneka tersebut.
  • Obat obatan untuk anak ,karena menemui dokter anak diluar negeri  agak  sulit.
  • Minyak kayu putih  untuk menggosok perut anak sebelum tidur dan handy plast sebagai persiapan bila perlu.
  • Jangan membawa barang barang yang dilarang,demi menghindari masalah.
  • Ikuti tour yang qualify,bila travelling ke negara yang baru pertama kali dikunjungi.
  • Booking hotel sebelum berangkat, jangan ambil resiko sekecil apapun.
  • Selain dari Credit card atau Debit Card, jangan sampai lupa bawa cash secukupnya 

Ketika usia sikecil 4 tahun

Sewaktu Irmansyah di wisuda di California Amerika dok pribadi
Sewaktu Irmansyah di wisuda di California Amerika dok pribadi

Kami ke Taiwan dan Pilipina. Kami mengikuti Tour disana dengan mempersiapkan untuk si kecil baju yang cukup untuk kepergian tersebut. Dan ketika usia si kecil 6 tahun kami ke Singapore kembali  dan ketika malam harinya mau kembali ke Hotel kami berjalan menelusuri hotel dimana kami nginap di Peopel Park di Hotel Nan Thian .Tiba tiba kami  kehilangan si kecil karena asyiknya jalan sambl ngobrol.Kami panik dan mencari kesana kemari. Terlihat ada pemain sulap dipinggiran toko ,ternyata si kecil asyik menyaksikan atraksi sulap.

img-20221221-wa0010-63a23c6b08a8b5025e3ca722.jpg
img-20221221-wa0010-63a23c6b08a8b5025e3ca722.jpg

Keterangan foto: Putra pertama kami di Wisuda dalam usia belum genap 21 tahun  , sebagai Master of Science jurusan Computer dengan predicate " magna cum laude"

Ketika Putra pertama di Wisuda

Kami berangkat ke Amerika bersama anak anak dan  seorang adik saya Maria ke Chico California, Amerika Serikat. .Pada Bulan Mei Kami berada di Amerika selama 2 bulan . Acara wisuda pada tanggal 13 Juni 1987 sedangkan Irman pada tanggal 14 Juni 1987 genap usianya 21 tahun.

Kesimpulan :

Membawa anak bersama keluar negeri, bukan semata mata untuk kenyamanan hati sebagai orang tua, tapi sekaligus mengajarkan kepada anak kasih sayang orang tua pada mereka. Karena mereka diajak dan tidak ditinggal titip pada orang tua.

Hal mana akan terekam dalam hati mereka Anak anak merasakan, cinta kasih orang tua kepada mereka. Kelak ketika mereka sudah dewasa,mereka tidak akan pernah melupakan diri kita. Kami bersyukur kepada Tuhan, ketiga anak anak kami sangat menyayangi kami sepanjang hayat.

Catatan:

Terima kasih teman teman di Kompasiana yang selalu menyempatkan untuk membaca tulisan saya 

21 Desember 2022..

Salam saya,

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun