Hidup mulai membaik
Badai pasti berlalu..Sehabis gelap terbitlah terang. Begitulah yang terjadi pada diri kami. Doa kami selama tujuh tahun dikabulkan Tuhan. Nasib kami berubah. Suami bukan lagi kuli, tapi pengusaha.Â
Ketika suami sudah mulai memperoleh penghasilan yang memadai, saya dipercayakan untuk memegang keuangan. Baik itu keuangan perusahaan ataupun keuangan rumah tangga. Dan tidak pernah meminta saya untuk memberikan laporan keuangan.
Yang mana bisa saja saya pakai seenaknya. Tapi saya selalu bertindak jujur pada diri sendiri, sehingga tidak menggunakan kesempatan untuk itu. Karena suami sibuk tidak pernah menanyakan mengenai keuangan pada saya. Saya sendiri yang menjaga kelancaran uang perusahaan dan melaporkan tanpa diminta.
Suami bilang Saya lulus ujianÂ
Suami  bilang, saya lulus dalam ujian kesetiaan. Satu kalimat yang disampaikan dengan sepenuh hati, sambil memeluk saya dengan kehangatan cintanya. Dan  saya  bilang kepada suami: "Satu satunya laki laki yang saya cintai dalam hidup saya adalah dirinya".
Saya selalu mendahulukan kepentingan suami dan anak anak dari kepentingan diri sendiri. Begitu juga dengan suami. Kami berdua seakan berlomba menunjukkan cinta siapa yang lebih besar diantara kami. Kalau dulu kami hidup dalam genangan air mata kesedihan, kini air mata kebahagiaan. Tuhan sungguh Maha Besar.
Kesimpulan:
Sewaktu menikah kita mengucapkan janji pernikahan yang berbunyi: "Saya akan selalu setia baik dalam suka maupun duka". Saya bersyukur kepada Tuhan, telah mampu melalui semuanya, dengan selamat. Kisah hidup yang dituliskan di sini bukan cuplikan dari film Drakor, tapi kisah sejati perjalanan hidup pribadi.Â
15 Juli 2922.
Salam saya,