Agar dapat mewujudkannya menjadi kenyataanÂ
Menikah itu mudah,yang sulit adalah menjaga agar hidup rukun dan damai dalam keluarga. Janganlah membayangkan seperti kisah dalam 1001 malam:"Mereka menikah dan hidup berbahagia selama lamanya"
Dalam kehidupan nyata  agar rumah tangga bisa rukun maka perlu suami isteri untuk saling menghargai dan saling mengerti . Sebagai dasar untuk  menyamakan impian hidup . Bila hal ini diabaikan maka mustahil akan berhasil membina rumah tangga kita.
Langkah langkah yang harus dilakukan
Pertama tama kita harus berusaha menyamakan hobi kita. Bila hobi tidak sama ,maka sulit untuk bisa selalu rukun dalam rumah tangga. Umpamanya suami suka berburu dan memancing ikan , sedangkan saya hobinya berenang dan travelling. Maka kami menyamakan hobi dengan saya ikut memancing  dan berburu, sedangkan suami ikut saya berenang dan Travelling. Sehingga menghadirkan saling pengertian dan hidup kami lebih berarti dari sebelumnya.
Merencanakan punya mobil
Setelah mulai sukses dalam bisnis,  kami merencanakan untuk membeli mobil. Pertama tama kami membeli mobil Plymouth tahun 1950 dengan harga 500 ribu. Mobil tua yang masih layak pakai. Karena kami merencanakan punya rumah yang permanen dulu, baru beli mobil Baru  Walaupun ada yang menertawakan , kami berdua tidak peduli Karena  tidak ingin kehidupan kami diatur menurut kata  orang . Kemudian setelah berhasil dalam bisnis dan mempunyai rumah di Wisma Indah, baru kami membeli mobil baru  Toyota Corona. Demikian juga dengan rencana keluar negeri kami menyamakan tujuan kami Suami ingin ke Singapore dan saya ingin ke Malaysia Kami merundingkan pertama tama kami menuju  Singapore dulu baru kemudian menuju Malaysia . Di Malaysia ada tante saya yang dulu kami tinggal bersama beliau di Medan. Suami senang dan saya juga happy .Â
Kelak ketika usaha semakin maju ,suami ingin traveling ke Amerika sedangkan saya lebih senang ke Eropa Karena di Italia ada adik saya dan di Belanda ada Tante saya Maka kami mengunjungi Amerika dan Canada terlebih dulu Kemudian tahun berikut ke Eropa. Seandainya masing masing mau menang sendiri maka sudah dapat diramalkan rumah tangga akan berakhir.
Kesimpulan :
Tulisan ini merupakan cuplikan hidup kami yang kami lalui selama 50 tahun lebih. Jadi bukan untuk pamer pencapaian, karena kami berdua awalnya melangkah dari nol besar . Artikel ini hanya berbagi cuplikan perjalanan hidup pribadi, yang diharapkan dapat menjadi masukkan bagi pasangan suami isteri yang baru menikah, maupun yang akan menikah. Bahwa sejak menikah perlu adanya mutual respect and mutual understanding agar dapat mencapai impian hidup.