9 dari 10 Perwakilan kami adalah Muslim.
Bagi saya dan suami  toleransi sudah kami terapkan semenjak dulu. Bahkan jauh hari sebelum memutuskan untuk meninggalkan semua  kegiatan kami untuk menjelajah nusantara kami sudah menjadikan hidup bertoleransi sebagai pondasi.Â
Salah satu contoh bagaimana Kami mengaplikasikan hidup bertoleransi adalah dengan  memilih Koordinator Perwakilan . Dimana Koordinator Perwakilan kami 9 dari 10 adalah teman teman yang  Muslim bukan orang  sesuku  dan seiman  Koordinator Perwakilan mewakili kami dalam melakukan berbagai kegiatan sosial di masing masing daerah yang seluruh pengeluaran untuk kegiatan ditanggung oleh kami ..
Toleransi yang sudah mendarah dagingÂ
Kami juga menghadiri acara seminar dan motivasi yang diadakan. Selesai acara selesai pula tanggung jawab pembawa acara. Tetapi dalam menerapkan hidup bertoleransi kami mengaplikasikan cara yang berbeda . Selesai lokakarya peserta dapat  menanyakan sesuatu yang dianggap mereka butuhkan jawabannya dengan menghubungi kami melalui WA  yang telah diberikan  nomor HP kami pada perserta . Dan seluruh konsultasi gratis sepenuhnya  .Â
Pada acara penyelenggaraan kegiatan penyembuhan sosial yang hadir kebanyakan saudara saudara  Muslim. Sebelum acara dimulai selalu diawali dengan berdoa bersama  sesuai ajaran agama masing masing  Kami  tidak pernah memimpin doa walaupun sesungguhnya dulu suami aktif memimpin doa Rosario di gereja . Kami  meminta seseorang dari peserta untuk memimpin doa . Yang mana atas pilihan peserta  seorang ustadÂ
Makan Bersama Â
Pada acara makan siang  kami  bersama peserta lokakarya selalu duduk semeja Bila mereka makan nasi kotak kamipun makan nasi kotak tiada bedanya.