Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menjelajahi Indonesia dari Sabang sampai Merauke (Seri 21)

31 Maret 2022   04:24 Diperbarui: 31 Maret 2022   09:10 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Labuhan Bajo

Kami diajak ibu Anika untuk ke pulau Komodo. Karena memang belum pernah berkunjung kesana  tentu saja  ajakan tersebut kami terima dengan senang hati. Maka untuk ketiga kalinya ke Labuhan Bajo tapi kali ini kami merencanakan menuju pulau Komodo yang termasuk salah satu yang termasuk dari The New 7 Wonders of the world.

Dari Jakarta  kami naik Pesawat Lion air  menuju bandara  EL Tari di Kupang. Dari ketinggian sesaat sebelum pesawat landing tampak pohon Palm yang mendominasi pemandangan. Pesawat landing dengan mulus di Eltari Begitu para penumpang diizinkan turun dan kami memasuki ruang kedatangan  ternyata sudah ditunggu pak Markus Tunggal

Sebelum istirahat di hotel kami  diajak makan di Rumah Makan Sederhana. Usai makan kami diantarkan ke hotel dan menginap di hotel Pantai Timor. Kami memilih hotel ini karena lokasinya berhadapan dengan  laut.

Pulau Rica Rica | Dok Pribadi
Pulau Rica Rica | Dok Pribadi


Menuju Labuan Bajo 

Keesokan paginya kami yaitu Pak Markus Tunggal, Ibu Anika dan saya serta suami berangkat dengan mobil pak Markus ke Bandara El Tari. Dari El Tari kami hanya bertugas yakni  saya dan suami serta ibu Anika menumpang pesawat Wing Foker menuju ke Labuan Bajo. 

Pesawat ini  masih menggunakan baling baling dengan 12 orang penumpang. Karena Bandara di Labuan Bajo hanya bisa mendarat pesawat kecil. Menumpang pesawat terasa banget goncangannya  tapi bagi kami berdua sama sekali tidak ada masalah karena sudah terbiasa mengalami hal semacam ini .

Berfoto dipulau Rica Rica | dok pribadi.
Berfoto dipulau Rica Rica | dok pribadi.

Sesampai di Labuhan Bajo kami menuju pantai mencari speed boat yang bisa kami sewa untuk ke pulau Komodo. Ternyata tidak ada boat di sana yang ada boat kepunyaan Polisi. Kami meminta untuk diantarkan kepulau Komodo. Dengan 3 juta baru terjadi persetujuan untuk menuju pulau Komodo. 

Anak anak Komodo sedang berjemur di pulau Rica Rica | Dok pribadi
Anak anak Komodo sedang berjemur di pulau Rica Rica | Dok pribadi

Setelah berlayar lebih kurang satu jam angin berenbus dengan kencang membuat speedboat yang kami tumpangi  oleng. Hal ini  oleh pengemudi boat kami diantar ke pulau Rica Rica saja. Semestinya setengah jam lagi kami sampai ke pulau Komodo. Tapi pengemudi kuatir tidak sampai maka kami diantar ke pulau Rica Rica saja.

Foto komodo dewasa | dok pribadi
Foto komodo dewasa | dok pribadi

Pulau Rica Rica 

Di sini memang ada Komodo yaitu anak anak komodo yang tidak terlalu besar seperti di pulau Komodo.Kami mengahbiskan waktu 3 jam di pulau Rica Rica kemudian menuju kembali ke Labuhan Bajo. Sesampai di Labuhan Bajo biaya tetap 3 juta tidak mau dikurangi. Karena kami ingin menikmati perjalanan maka walaupun terasa cukup mahal , tapi tidak ingin memperpanjangnya. Maka kami ikhlaskan saja.

Kesimpulan:

Di Pulau Rica Rica hanya ada anak anak komodo saja jadi tidak begitu menarik seperti melihat komodo raksasa. Anak komodo yang paling besar di Rica Rica sebesar buaya jadi tidak menakutkan benar seperti raksasa di pulau komodo.

Tapi setidaknya kami berdua bersyukur sudah mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan komodo dari  dekat. Karena setelah itu kami memutuskan untuk pensiun dari jelajahi Nusantara dan menetap di Australia  

Kenangan manis bersama bu Anika Oriana Suekh yang tak pernah akan terulang lagi, karena tahun lalu bu Anika telah dipanggil Sang Pemberi Kehidupan Tuhan Yang Mahakuasa.

31 Maret 2022.

Salam saya,

Roselina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun