Demi menjaga keharmonisan rumah tangga.
Seperti kata peribahasa "Hidup ini adalah proses pembelajaran diri tanpa akhir" Â Universitas Kehidupan adalah yang paling komplit di dunia ini.
Setiap kejadian betapapun kecilnya dapat dijadikan pelajaran berharga dalam memaknai arti sebuah kehidupan. Antara lain, kita bisa menyaksikan ada pasangan yang amat bahagia dan ada juga yang tidak bahagia. Itu tergantung dari sikap kedua pasangan itu sendiri.Â
Salah satu penyebabnya ada pasangan yang menerima apa adanya pasangan hidupnya tanpa melihat kepada orang lain. Tapi ada juga pasangan yang membanding bandingkan pasangannya dengan orang lain. Akibatnya pasangan ini tidak berbahagia dengan keadaannya , karena merasa mengapa pasangan lain bisa hidup lebih baik dari dirinya?Â
Dari hal ini kita dapat memetik hikmah nya. Yakni sebaiknya kita tidak membandingkan pasangan hidup kita dengan orang lain. Terima apa adanya pasangan kita akan membuat kita berbahagia bersama pasangan kita.Â
Karena sebelum menikah kita sesungguhnya sudah tahu kelebihan dan kekurangan pasangan masing masing.
Bila memang ingin membanding bandingkan maka sebelum memutuskan untuk menikah merupakan saat yang paling tepat. Tetapi saat sudah memutuskan menikah dengan pilihan hati kita berarti sudah siap menerima pasangan kita apa adanya. Â
Belajar dari Kegagalan Orang LainÂ
Dengan melihat secara dekat maka kita akan tahu mana pasangan yang berbahagia dan mana yang tidak. Ada pasangan yang tampil ceria  yang menyebabkan setiap orang  melihat mereka ikut merasakan. Tetapi ada pasangan  yang tampil dengan wajah murung  sehingga dapat ditebak kehidupan mereka tidak bahagia  .
Karena itu alangkah eloknya  bila kita  fokus untuk merawat keluarga kita saja. Biarlah setiap keluarga mengurus rumah  tangga masing masing.Â
Mencontoh suatu hal yang baik  tentu tidak ada salahnya. Tetapi jangan sampai menyebabkan pasangan kita merasa diremehkan.Â