Mengapa tidak?
Setiap orang  memiliki kebebasan untuk memilih cara berpakaian  sesuai selera masing masing , selama tidak melanggar adat istiadat dan  aturan dari pemerintah setempat. Kalau di  zaman dulu , wanita yang sudah menikah pakai  sarung dan kebaya. Tapi seperti kata peribahasa: "Lain Bengkulu lain Semarang. Lain dulu lain sekarang".
Ada wanita yang suka berpakaian  ketat agar tampak seksi  disebabkan ingin dilihat lawan jenis dan menarik perhatian. Banyak juga yang suka berpakaian acak acakan karena merasa tidak perlu menarik perhatian lawan jenis. Tapi ada juga yang berpakaian biasa sopan dan rapi. Semua tergantung pribadi masing masing  Hal ini tentu bukan urusan kita untuk merecoki kebebasan orang. Â
Sewaktu masih sekolah saya mengenakan pakaian seragam sekolah dipagi hari. Dan sore hari mengenakan gaun yang pantas untuk anak cewek masa tersebut.
Beda gaya berpakaian setelah menikahÂ
Sewaktu sudah nikah saya mengenakan gaun yang pantas sebagai contoh pajang gaun melebihi lutut. Jadi setiap gaun dengan panjang setengah betis baru sopan dilihat.
Begitu pakaian saya ,hampir tidak pernah pakai celana panjang. Ketika kami ke Singapore kami melihat banyak wanita di Singapore pakai celana panjang. Lebih sopan kelihatannya. Karena  saat memakai gaun dan ketika naik tangga rasanya risih kalau ada pria yang juga naik tangga. Apalagi bila angin bertiup kencang dan gaun terungkap  Maka dari sejak itu saya memakai blus dan celana panjang
Suami setuju dan suka melihat cara saya berpakaian yang tentu saja disesuaikan dengan peruntukannya  Tulisan ini hanya merupakan cuplikan perjalanan hidup kami  Setiap orang punya kebebasan untuk memilih cara berpakaian  menurut selera masing masing  sesuai usianya Sampai sekarang saya hampir tidak pernah lagi pakai gaun kecuali pergi pesta .
KesimpulanÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!