Tapi juga sewaktu berada dalam rumah.
Sebagai seorang wanita, sejak dari kecil kita dididik agar selalu rapi  . Tampil rapi baik kala berpergian  maupun ketika berada  di rumah. Sayang sekali kebiasaan ini berubah  setelah menikah  Isteri bersolek bila mau keluar rumah sedangkan selebihnya tidak siap dalam kondisi rapi. Karena berpikir tidak ada yang melihat selain suami. Â
Tetapi cara berpikir yang demikian tentu saja tidak tepat  Karena biarpun hanya ada suami dan tidak ada siapa siapa  kita harus rapi disetiap saat.Kerapian akan berdampak positif baik itu untuk diri kita sendiri ataupun suami.  Hal yang tampaknya sepele tapi sesungguhnya sangat berpengaruh terhadap keharmonisan dalam rumah tangga.Â
Kita tampil rapi sebagai salah satu cara menghargai  suami dan diri sendiri serta keluarga  dan  bukan untuk dilihat laki laki lain .
Bayangkan bagaimana perasaan suami bila masuk ke restoran bersama isteri yang  pakai daster atau pakaian yang tak layak ? Rapi bukanlah berarti harus mahal .Dengan pakaian yang dibeli senilai 50 ribu rupiah di Tanah Abang kita sudah dapat tampil tapi.Â
Kepo menghabiskan waktu dengan sibuk urusan orang lain tentu bukan hal yang patut ditiru. Tetapi memetik hikmah dari berbagai kejadian disekitar kita adalah agar kita jangan sampai melakukan kesalahan yang sama .
Pernah kejadian seorang isteri pejabat didatangi tamu .Tamu ingin menjumpai sang nyonya rumah untuk suatu keperluan. Tetapi karena belum pernah ketemuÂ
 Tamu tadi melihat seorang wanita dengan pakaian daster kumuh  sedang berdiri diserambi rumah. Tamu tersebut langsung bertanya . "Permisi mbak ,apakah nyonya ada dirumah? Saya ingin ketemu dengan Nyonya."Â
Dapat dibayangkan bagaimana perasaan sebagai nyonya rumah yang dikira Pembantu Rumah Tangga karena berpakaian tidak tapi .
Rapi Tidak Harus Dengan Pakaian BrandedÂ