Padova
Magaretha dan Sandro tinggal di Padova sudah lebih dari 25 tahun semenjak mereka nikah. Kami diajak mengelilingi Padova juga mengunjungi kediaman saudaranya Pastor Stradioto.Â
Pastor Stradioto  ini yang memberikan support kepada Magaretha ketika pertama kali ke Italia. Pastor Stradioto  kami kenal karena bertugas di Padang Sumbar beberapa tahun yang silam sebelum Magaretha ke Italia.Â
Disini pastor Stradioto memperkenalkan Magaretha kepada keluarganya. Mereka senang serta mengangkat Magaretha sebagai anak mereka. Gaya dan pola hidup disini sangat mirip dengan gaya hidup kami di Kampung Halaman. Â Yakni "Sahabat kita adalah sahabat seluruh anggota keluarga" Â Kami disambut seperti keluarga sendiri. Seluruh anggota keluarga berkumpul bersama kami .
Kami sama sekali tidak menyangka bahwa ini  merupakan perjumpaaan kami yang terakhir dengan Pastor Stradioto.Â
Bersama Pastor Stradioto (dok pribadi)
Rumah makan unik di Padova
Magaret mengajak kami untuk makan direstoran bekas pabrik bata. Pabrik ini direnovasi sehingga menjadi restoran unik yang ramai dikunjungi wisatawan untuk santap disini. Ini merupakan hal pertama yang pernah kami alami  yakni menikmati makan siang di restoran bekas pabrik .
Bangunan yang luas dan kekar ini tidak nampak seperti restoran. Begitu kami masuk kehalamannya maka terlihatlah suasana restoran yang unik dan mewah di Padova .
Dinding dan lorong tempat pembakaran batu bata dijaga keasriannya.Â