Menuju Vatikan
Hari berikutnya Margaretha adik saya bersama Sandro suaminya, membawa kami menuju ke Selatan Italia melalui Roma Kami menginap di Roma 2 malam di Biara  Suster .
Biara Suster disini lebih mirip dengan sebuah hotel.Jadi.jangan dibayangkan kami menumpang tidur di kamar Suster.Walaupun namanya tinggal di Biara Suster tapi kami bayar sewa kamar. Hal ini perlu disampaikan, karena rata rata orang yang mendengarkan kami menginap di Biara Suster menyangka  pasti kami dapat tempat nginap gratis hehehe.Â
Memanfaatkan Waktu Secara MaksimalÂ
Setiap kali ada kesempatan travelling kami tidak pernah menghabiskan waktu dengan duduk duduk atau tidur tiduran sepanjang hari di hotel. Maka begitu juga saat berada di Italia kami manfaatkan dengan mengunjungi tempat tempat terkenal di Roma Seperti Gereja Vatikan yang artistik dan terkenal , gedung Gladiator dan tempat lain yang terkenal disini. Rasanya hampir tidak ada lokasi wisata yang kami lewat.
Kami pun ikut antri,yang mana ada pengumuman terhadap pengunjung harus berpakaian sopan ,yang pakai minim diminta memakai jaket untuk menutupi dirinya.Barang barang yang tajam tidak boleh dibawa masuk kedalam Gereja dan sebagainyaÂ
Kami menyaksikan ada satu dua orang remaja  wanita yang mencoba masuk dengan pakaian yang sepatutnya untuk ke pantai Tapi langsung dicegat sekuriti dan diminta untuk keluar atau.memakai jaket atau syal menutupi bagian tubuhnya yang terbukaÂ
Berada di Gereja Vatikan ini.sungguh menghadirkan rasa syukur yang mendalam bagi kami berdua. Entah mengapa perasaan yang syukur dan rasa haru menyaksikan semuanya ini.Serasa bagaikan mimpi kami bisa hadir di Vatikan.
Disudut sudut di luar Gereja dibuat kran air minum ,yang sangat bermanfaat dimusim kemarau ini .Bagi orang yang antri berjam jam membutuhkan air tidak hanya dua tiga botol tetapi sampai sepuluh botol .Jadi setiap kali kita minum jangan dibuang botol bekasnya karena bisa diisi ulang pada kran kran air minum gratis .Â