Masih di New York
Seperti yang sudah pernah saya ceritakan ,tulisan tentang kisah perjalanan kami menjelajahi berbagai negara ditulis hanya berdasarkan daya ingat semata . Karena saya kehilangan buku Diari .Sehingga terkadang kisah perjalanan yang ditulis ada yang tidak runut .Tapi setidaknya niat hati untuk berbagi kisah hidup dapat tersampaikan.
Lanjutan KisahÂ
Selain menggunakan bus hop on and off New York ,kami juga tidak melelahkan kesempatan untuk menikmati perjalanan dengan kereta api bawah tanah di New York. Â Saya hanya berdua dengan suami ,karena ada waktu bebas dari tour .
Tujuan  kami naik kereta api yang menuju China Town . Di China Town kita bisa breakfast  dengan murah meriah yaitu dengan 5 dolar kita sudah dapat memilih makan pagi sesuai selera kita. Rasanya sulit dipercaya bahwa dengan 5 dolar bisa sarapan pagi di ibukota Amerika Serikat ini Di Australia minum secangkir kopi di Cafe harganya 7 dolar.
Kalau biasanya makan pagi di hotel atau di  restoran.paling murah untuk breakfast  20 dolar per orang. Kami memilih naik kereta api yang tiketnya hanya beberapa dolar dan bisa dipakai berkali kali dalam sehari.
![berfoto dengan tour leader bus (dok pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/01/26/new-york-aa-600f699b8ede482f5352f5e2.jpg?t=o&v=770)
Setiap kali naik taksi, setelah bayar sesuai argo kita harus kasih tip pada sopir taksi .Kalau di Australia hal ini tidak pernah terjadiÂ
![Berbelanja dipasar buah yang murah meriah (dok pribadi)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/01/26/new-york-bbb-600f6a71d541df5d894d4832.jpg?t=o&v=770)
Seperti kata peribahasa:"Lain padang lain pula belalangnya. Lain lubuk lain ikannya "Â