Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 5)

21 Januari 2021   04:55 Diperbarui: 21 Januari 2021   05:22 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto dikaki menara Eiffel di Paris (dok pribadi)

Menuju Eropa

Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya ,tulisan tentang kisah perjalanan kami ke berbagai negara bukanlah untuk pamer pencapaian diri . Melainkan melengkapi kisah hidup  morat marit yang telah kami lalui selama bertahun tahun. 

Maka seperti kata peribahasa:" Sehabis gelap terbitlah terang,maka tulisan ini adalah bagian dari kisah jatuh bangun berkali kali dalam kehidupan kami

Maka setelah bekerja keras selama belasan tahun akhirnya kami mulai meraih impian demi impian kami. Salah satunya adalah cita cita keliling dunia 

Maka setelah usaha kami maju bisa menikmati untuk ke Eropa Untuk benua Afrika sudah kami singgahi walaupun hanya Mesir dan sekitarnya saja yang baru kami kunjungi.

Memanfaatkan Biro Perjalanan 

Karena pada waktu itu perjalanan ke Eropa merupakan pengalaman pertama, maka kami memilih untuk memanfaatkan Biro Perjalanan. Dengan Schengen Visa berada di tangan,maka kami dapat mengikuti tour mengelilingi Eropa,kecuali United Kingdom. Pertama kami berangkat menuju ke Paris .Dari sini perjalanan kami diatur oleh Pemandu Wisata. Dengan memanfaatkan bus wisata kami dibawa mengunjungi lokasi wisata di Perancis Kemudian dengan menggunakan kereta api kami juga singgah dan menginap di Lourdes. Sayang sekali foto foto perjalanan perdana kami berkeliling Eropa sudah tidak ditemukan lagi ,karena sudah rusak dan hilang dalam perjalanan waktu.

Dengan hanya mengandalkan daya ingat  impian untuk mengunjungi Perancis dengan ibu kota Paris,Italia dengan kota Roma ,Belanda dengan ibu kota Amsterdam,Jerman Barat  dengan ibu kota Bonn,Autria dengan ibu kotaya Vienna dan Swiss dengan ibu kotanya Bern,satu persatu semuanya sudah kami jalani. 

 Don't try very expensive 

(dok pribadi)
(dok pribadi)
Di Swis yang terkenal dengan banknya kami melihat sebuah restoran yang bertuliskan " Don't try very expensive "Ada banyak orang yang antri dipintu restoran,sungguh heran kenapa masih banyak yang ingin masuk biarpun sudah dikatakan sangat mahal? Apa gengsi kali.Di Swis ini banyak coklat enak yang terkenal 

Sungai yang bersih.

Sungai sungai di Eropa bersih dan tidak tampak sepotong sampahpun  di  sungai yang mengalir dengan akhirnya yang jernih. Sungai yang tampak kurang bersih kami.temui di Amsterdam. Kebanyakkan sungai ini dikomersilkan  dengan menggunakan transportasi air seperti di Belanda  Setiap setengah jam ada boat yang disewakan keliling sungai melihat lihat pemandangan sekitar sungai dengan tiket tertentu..

Boat keliling sungai (dok pribadi)
Boat keliling sungai (dok pribadi)
Di Itali kami mengunjungi gedung gladiator yang merupakan peninggalan zaman  Romawi yang megah .Disini kami berfoto dengan para "gladiator ."yang merupakan salah satu daya tarik bagi para wisatawan mancanegara 

Berpose dengan gladiator didepan bangunan kuno/ dok.pri
Berpose dengan gladiator didepan bangunan kuno/ dok.pri
Selama perjalanan kami manfaatkan secara maksimal setiap ada kesempatan untuk mengunjungi  tempat tempat menarik. Karena kalau jauh jauh berkunjung ke negeri orang, rugi rasanya bila hanya sebatas tinggal di hotel. 

Kami mencoba mengabadikan di Negeri Belanda dengan foto berpakaian seperti terlihat digambar berikut 

Berfoto di Negeri Belanda (dok pribadi)
Berfoto di Negeri Belanda (dok pribadi)
Negara yang paling sering kami kunjungi adalah Perancis dan Italia. Kami bolak balik ke Paris karena merupakan "Stop over " untuk ke negara lainnya  Sedangkan ke Italia, karena ada adik saya dan suami di Padova 

Kesimpulan :

Berkeliling Eropa.memang sangat indah dan begitu berkesan Ada hal hal unik yang kami alami disini 

Misalnya ketika kami dibawa makan  malam, disalah satu restauran megah .ternyata kami salah memesan makanan. Baru ketahuan ketika yang diantarkan adalah kayak bubur bayi  Dan harganya lumayan mahal. Karena nama makanan ditulis dalam bahasa Perancis. Suami yang pernah 3 tahun belajar bahasa Perancis tidak tahu ,apalagi saya yang sama sekali tidak tahu bahasa Perancis hehehe 

Begitu juga  ada restoran yang bertuliskan Don't try very expensive ,tapi kami melihat begitu banyak orang antri didepan pintu masuk Apa yang mereka cari? Mungkin mau merasakan atau mau pamer kalau mereka sanggup bayar,hanya mereka yang tahu.

Saat menikmati perjalanan ini.kami jadi ingat semasa hidup morat marit,ketika menceritakan mimpi kami  suatu waktu akan jalan jalan ke Eropa ,kami dibilang :"suami isteri sudah sinting,saking menderita  

Tapi kini impian kami satu demi satu menjadi kenyataan. Hal yang membuktikan bahwa bila mau kerja keras tanpa kenal putus asa, maka tidak ada yang mustahil. Terkadang terasa bagaikan mimpi,bagaimana kami yang dulu mau masuk ke rumah makan Padang saja tidak berani karena tidak punya uang, kini dapat menikmati hidup dalam berkecukupan. Yang menghadirkan rasa syukur yang luar biasa bagi kami berdua. 

21 Januari 2021.

Salam saya,

Roselina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun