Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyaksikan Foto Kenangan Hadirkan Kesedihan

5 Januari 2021   04:58 Diperbarui: 5 Januari 2021   05:15 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berfoto bersama di Bandung dari kiri kekanan nomor 3 mas Bimo Alm biasa (dok pribadi)

Sejak  dulu saya selalu menyimpan aneka ragam foto.Sejak dari kami menikah hingga anak anak kami lahir  Karena itu walaupun sebagian rusak dimakan jaman,tapi saya masih menyimpan foto foto 50 tahun lalu

Selain dari foto keluarga  ,banyak sekali  foto foto bersama teman teman Baik foto sewaktu  ada acara maupun foto sedang bersantai ria

Perasaan Senang dan Sedih

Saat ada waktu senggang  ,saya merupakan aneka ragam foto dan menempatkan pada album baru,karena album.lama Sudan rusak dimakan jaman  Memperhatikan foto foto tersebut menghadirkan rasa bahagia ,karena Ingat kenangan indah semasa lalu. Misalnya ,menyaksikan kami sedang lagi  dalam rangka kegiatan apa. Hal ini sekaligus merupakan terapi secara alami untuk mencegah kepikunan.

Tapi ada kabarnya hati kita bila kita menjadi sedih ,saat melihat foto dimana teman teman kita yang berada difoto sudah mendahului kita dipanggil menghadap sang pencipta. Bahkan yang usianya jauh lebih muda. Hal ini dialami juga oleh suami ,ketika menyaksikan foto dirinya bersama murid murid semasa mengajar di SD  Ternyata sepertiganya sudah tiada,Padahal usia mereka rata rata terpaut belasan tahun lebih muda.

Contoh Foto yang ini 

Foto dokumentasi pribadi
Foto dokumentasi pribadi
Dari kiri ada  Bu Ninuk Suwandi dan agak kebelakang  tampak  Pak Wayan Pranata Di depannya Pak Dr Asdhi dibelakangnya tampak pak Gunawan serta  disebelahnya Pak Ali Sudhana  Persis disebelah saya adalah Isteri pak Taufiq Effendi. Dari foto yang tampak yang sudah almarhum adalah : isteri pak Taufiq Effendi ,pak I Wayan ,pak Gunawan dan pak Ali Sudhana 

Dari hanya selembar foto ini ,saya  teringat acara Rapim sewaktu dulu Sangat meriah dan berkesan Ingat juga   MenPan Taufiq Effendi yang menyampaikan pesan agar  jangan lupa mempersiapkan hari tua kita .Perlu  simpanan yang cukup dimasa Tua sehingga tidak menjadikan beban bagi anak cucu.

Foto bersama Pak Thamrin Sonata Alm dan bu Siti nur Hasana (dok pribadi)
Foto bersama Pak Thamrin Sonata Alm dan bu Siti nur Hasana (dok pribadi)
Hari ini Masih Bercanda Seminggu Lagi sudah tiada 

Saat saya melihat foto yang ada Ir Bimo Prakoso  yang selalu menyempatkan membantu sebagai MC dalam berbagai acara sungguh saya sangat sedih. Karena saya masih ingat mas Bimo masih bercanda dengan suami via percakapan di telepon

Tapi seminggu kemudian dapat kabar bahwa sahabat baik kami sudah dipanggil Tuhan karena meningitis. Betapa sedih hati  karena kalau kami sering berpergian bersama saat berkunjung ke Bandung. 

Foto Pak Wayan Pranata Alm sewaktu rakernas di Jogja (dok Pribadi)
Foto Pak Wayan Pranata Alm sewaktu rakernas di Jogja (dok Pribadi)
Kesimpulan :

Menyaksikan foto kenangan  bersama teman lama ,disatu sisi menghadirkan  kenangan indah ,tapi terkadang menghadirkan kesedihan mendalam.

Bahkan saya dapat kabar bahwa sahabat baik dan sekaligus tetangga sudah meninggal sejak 2011 dan saya baru tahu kemarin ,karena hubungan terputus akibat  kehilangan kontak.

Dari teman sekelas di SMA Don Bosco yang tersisa tidak sampai 10 orang lagi. Benar seperti kata peribahasa:" Selembar foto dapat bercerita jauh lebih banyak daripada ribuan kata "

Hubungan persahabatan yang tulus selalu menyisakan kenangan indah. 

05 Januari 2021.

Salam saya,

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun