Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Catatan Pelajaran Hidup (Seri 6)

31 Desember 2020   05:02 Diperbarui: 31 Desember 2020   05:19 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MenPan Taufiq Effendi sedang memberikan kata sambutan di Lembang Bandung(dok pribadi)

Tinggi jabatannya rendah hatinya

Sebagai Pengurus ARSI kami sibuk  mengurus kelengkapan surat surat kesana kemari  .Tdak ada yang mau menggantikan tugas kami.karena menjadi pengurus ARSI selain tidak ada uang masuk juga harus siap dengan dana pribadi. 

Tapi karena memang kami.sudah siap untuk hal ini.maka kami jalani saja tugas kami dengan ikhlas. Ada hikmah yang dapat dipetik yakni mendapatkan kesempatan untuk mengenal dan bergaul dengan beragam lapisan masyarakat. 

Antara lain, kami berkenalan dengan MenPan Taufiq Effendi.(pada waktu itu) Beliau begitu supel dan sangat ramah  serta sama sekali tidak menempatkan diri sebagai pejabat 

Mengajak suami menulis bersama 

Suatu hari Pak Taufik berkata pada suami "Pak nama kita sama sama berinitial T.E saya Taufiq Effendi (TE) dan bapak TJiptadinata Effendi(TE) jadi kita sama sama berinitial TE Bagaimana kalau kita sama sama menulis buku dan disingkat penulis TE saja? Tentu saja idea ini disambut suami dengan senang hati,sambil bercanda :" Wah nama saya bisa ikut ngetop pak " 

Tapi rencana untuk itu tak pernah kesampaian Karena pak Taufiq selalu sibuk dan suami sibuk juga jadi hanya menjadi kenangan belaka.

MenPan Taufiq Effendi sedang memberikan kata sambutan di Lembang Bandung(dok pribadi)
MenPan Taufiq Effendi sedang memberikan kata sambutan di Lembang Bandung(dok pribadi)
Mau hadir pada undangan 

Pak  Taufiq ini sangat familiar karena kami mengundang pada acara Rapim kami di Lembang Bandung ,Mengingat pak Taufiq adalah juga seorang Reiki Master Undangan ini tanpa procedure berbelit belit tapi disampaikan sebagai sesama Reiki Master  Langsung menyanggupi hadir dan ternyata datang bersama isteri tercinta di Lembang .

Kata sambutan yang sangat menyentuh 

Dalam sambutannya pak Taufiq selain dari masalah tehnik reiki ,jugs menyampaikan pesan kepada hadirin yang berjumlah ratusan orang,agar jangan lupa mempersiapkan masa depan anak anak dan sekaligus masa depan dihari tua ." Coba saudara saudara bayangkan bila kelak sudah tua dan berkunjung kerumah anak   ,cucu lari .Tapi bukan lari memeluk kita,melainkan lari masuk kedalam rumah sambil berteriak:"Mami..tuh kakek datang lagi..pasti mau minta uang lagi ,"

Dan semua orang tertawa .Tapi sesungguhnya hal ini bukanlah lelucon.melainkan sungguh terjadi. Satu lagi pelajaran berharga yang tak pernah kami lupakan.

 Dr dr Siti Fadillah Supari

Kami bernaung dibawa Kementerian Kesehatan karena Penyembuhan alami ini bergerak dibidang layanan kesehatan

Dr  dr Siti Fadilah Supari yang menjabat menteri kesehatan pada waktu itu mengundang kami untuk hadir dikantor beliau .Karena Dr dr Siti Fadilah ini ex mahasiswa dari Prof. Dr Asdhi yang adalah salah seorang Reiki Master kami Ketika kami tiba ,ternyata sudah ditunggu dan kami langsung ngobrol dengan santai 

Menghadiahkan Buku Flu Burung 

Sementara membahas tentang harapan pemerintah agar semua komponen bangsa secara bersama sama memberikan bimbingan kepada masyarakat tentang  Selfcare atau tekhnik merawat diri  bu Siti Fadilah juga menghadiahkan buku yang ditulisnya yaitu " Sudah Saatnya dunia berubah "  Buku yang membahas mengenai flu burung Yang isi buku  tentang konspirasi Amerika Serikat dan organisasi WHO dalam mengembangkan senjata biologis dengan menggunakan virus flu burung. Buku ini menuai protes dari petinggi WHO dan Amerika Serikat

Bu Siti juga menanyakan tentang buku yang ditulis suami karena beliau belum punya Dan kami berjanji akan mengiriminya.

Kami di undang  untuk mengadakan lokakarya khusus untuk staf nya di Gedung Kesehatan RI di lantai 7.Yang kami penuhi dan ternyata disambut antusias oleh para dokter yang ikut seminar yang kami adakan 

Dari kiri kekanan Suami Prof Dr Asdhi,Dr dr Siti Fahdilah dan saya (dok pribadi)
Dari kiri kekanan Suami Prof Dr Asdhi,Dr dr Siti Fahdilah dan saya (dok pribadi)
Tanda terima buku dari Depkes (dok pribadi)
Tanda terima buku dari Depkes (dok pribadi)
Kesimpulan :

Sesungguhnya kita bisa belajar dari setiap kejadian. Bahwa ada Pejabat yang angkuh tapi juga ada yang rendah hati  Hal ini dapat dinilai dari sikapnya sewaktu bertemu. 

Hal lainnya yang menjadi pelajaran berharga bagi kami berdua adalah mempersiapkan hari tua mandiri

Selain itu,walaupun kita tahu staf kesehatan terdiri dari dokter dokter yang ahli dibidang kesehatan, tetapi mereka masih mau ikut lokakarya penyembuhan alami yang kami adakan. Karena berpedoman pada prinsip bahwa  tidak semua penyakit dapat diatasi dengan tehnik pengobatan modern.

Bahwa tidak ada orang yang tahu segalanya, sehingga siapapun diri kita dan setinggi apapun posisi kita ,tetaplah  rendah hati dan jangan pernah berhenti belajar.

31 Desember 2020.

Salam Saya,

Roselina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun