Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Catatan Pelajaran Hidup (Seri 1)

24 Desember 2020   04:46 Diperbarui: 24 Desember 2020   07:50 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah besar pagar setinggi 2 meter, ada anjing galak , pasti orangnya sombong

Setelah menutup kisah hidup tentang memaknai dan mengaplikasikan hidup dalam toleransi ,maka ijinkanlah saya membagikan catatan pelajaran hidup yang kami alami.

Langsung to the point. Suatu sore ketika kami duduk duduk diruang tamu  ,terdengar bunyi bel pagar berdering Suami langsung keluar menuju pagar ."Asalamualaikum " begitu sampai pagar disambut suara seorang pemuda yang ganteng . "Mualaikum salam."sahut suami .Suami membuka pintu pagar maka bersalaman lah dengan tamu tadi. Pemuda itu memperkenalkan diri sebagai Haji Andri ,anggota Orari Sumbar  Suami menyambut uluran tangan , sambil mengajak Haji  Andri untuk masuk kedalam rumah . 

Setelah berbincang bincang ,haji Andri mohon untuk numpang Sholat dalam bahasa daerah:" Lai bulieh ambo numpang Sholat pak ?" Yang mana oleh suami diantar keruang khusus untuk Sholat Karena kami menyediakan kamar untuk Sholat bagi teman teman dan langganan kami bisnis kami Disana sudah bersedia Sajadah dari tikar permadani .

Ternyata khusus datang untuk mengecek.

Sehabis Sholat Haji Andri bercerita,bahwa dirinya mendapatkan masukkan dari beberapa orang teman ,bahwa kami adalah  orang kaya baru yang sombong . Kata teman2 nya :" Tengok saja pagar rumahnya 2 meter dan ada anjing galak " 

Kesannya kami itu sombong pagar saja tinggi dan ada anjing galak lagi Tetapi sesudah kenal  pak Andri merasa malu hati karena ternyata tidak demikian sifat  kami .Dirinya merasa beruntung tidak membatalkan pertemuan ini karena merasa kuatir kalau benar benar orang yang sombong.

Masih menurut  Haji Andri    dirinya sama sekali tidak menyangka kami menyediakan ruangan untuk Sholat  karena kami berdua non Muslim

Dengan jujur pak Andri menceritakan bahwa tujuan awal kedatangan adalah karena  mau mencoba untuk menjajaki saja,apakah benar tamu yang datang hanya diterima dipintu pagar saja ? Tapi disambut baik oleh kami ,padahal dirinya sengaja datang dengan sepeda motor butut 

Itulah awal pengenalan kami yang unik, karena dikira sombong  Padahal pagar tinggi adalah untuk pengamanan taman kami yang sarat dengan pot bunga yang mahal.Setelah itu jadi akrablah hubungan persahabatan antara Haji Andri dengan kami sekeluarga 

Diajak jalan ke Bukittinggi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun