Berlibur di JepangÂ
Setelah putra pertama lulus Master of Science di bidang computer di Cal.State Univ. Sebagai ungkapan kebahagiaan bahwa putra pertama kami dalam usia 21 tahun lulus dengan predicate Magnacumlaude , karena pada waktu itu kondisi keuangan kami memungkinkan maka kami memutuskan untuk merayakannya dengan berlibur keluar negeri .
Sebenarnya saya lebih senang untuk berlibur ke Italia, karena disana ada adik saya Margaretha. Sehingga sambil berlibur  ,kami sekeluarga dapat kesempatan untuk bertemu adik saya Tapi suami lebih memilih untuk kami libur ke Jepang.
Ternyata untuk memilih tempat berlibur ,antara kami berdua punya pilihan yang berbeda. Berarti salah satu dari kami harus mau mengalah. Nah, kalau berlibur sudah diawali dengan bertengkar, maka makna liburan sudah menjadi tawar.
Di saat seperti ini.saya bersyukur ingat bahwa suami adalah kepala keluarga dan sebagai seorang isteri ,tugas  saya adalah mendampingi suami dan anak2. Maka saya dengan Ikhlas menyetujui untuk liburanÂ
Sebelum berangkat ke Jepang  ,kami singgah di Singapore  Ternyata  kami berjumpa dengan kakak suami bersama keluarga di hotel yang sama  dan juga akan berlibur di Jepang .Padahal kami tidak pernah berjanji untuk  bertemu di Singapore .
Nah, berlibur bersama suami dan anak2 kami ,tentu saja kami bebas mengatur jadwal dan kegiatan lainnya di tempat tujuan  Tetiba saya dihadapkan pada pilihan  ,mau berlibur secara terpisah dengan keluarga suami atau kami bergabung dalam satu rombongan .
Lagi lagi harus memilihÂ
Suami menyerahkan keputusan ditangan saya .Tapi sebagai seorang isteri saya dapat merasakan betapa suami ingin kami berlibur menjadi satu rombongan. Saya sungguh tidak tega melukai perasaan suami dan langsung memutuskan untuk liburan ke Jepang dalam satu rombonganÂ
 Ini adalah pertama kali kami berlibur bersama keluarga suami . Setelah mendarat di bandara Narita dan beristirahat seharian di hotel.,esok harinya kami menuju ke Gunung Fuji yang merupakan salah satu ikon wisata di Jepang .Â
Menurut legendanya kalau bisa melihat puncak gunung  berarti punya rejeki. Biasanya puncak gunung selalu tertutup awan dimana puncak tersebut ada salju abadi.