Selanjutnya saya berusaha untuk mendekati teman teman lama saya yang berdomisili di Jakarta.Salah satu teman kami di ORARI Pak  Joni    mempunyai perusahaan yang cukup maju di daerah Mangga Besar Jakarta kami datangi.
Sewaktu saya perkenalkan saya sekarang bekerja di AIG Lippo dia mengatakan kalau assurasnsi saya tidak berminat sama sekali.Saya mengiakan dan meletakkan brosur yang saya bawa dimeja dan tertutup kebawah.
Mulailah pak Joni berceritera tentang keberhasilan dia selama ini dan setelah dua jam bercerita kami hanya menjadi pendengar yang baik ,pak Joni bertanya apa cerita tentang pak Effendi dan ibu coba lah ceritakan saya akan mendengarkan.
Saya langsung mengambil ahli pembicaraan dengan mengatakan kami tidak ada apa apa yang mau diceritakan karena memang kami sekarang hanya bekerja di AIG Lippo .
Pak Joni tersenyum dan langsung berkata kalau begitu ya kita bicara mengenai AIG Lippo saja bu supaya ibu juga punya ceritera yang akan saya dengarkan.
Setelah bercerita panjang lebar mengenai assuransi pak Joni bersedia membeli polis  assuransi untuk dirinya dan buat keluarga Dan satu lagi buat sekolah putranya yang bungsu.Kedua duanya dalam US Dolar jadi nilai tertinggi saya dapatkan .
Kesimpulan
Ternyata hidup di Jakarta tidak seindah cerita orang  .Banyak hal yang perlu kami tekuni agar mampu bertahan hidup. Begitu juga dengan suami yang harus ekstra hati hati mengemudikan kendaraan di Jakarta.
Hidup di Jakarta, menyerah berarti mati .Karena itu saya dan suami saling mendukung Mengubah total gaya hidup dari Boss perusahaan dan mulai dari nol sungguh bukan masalah kecil
Tetapi karena kami sudah bertekad untuk tinggal di Jakarta, akhirnya kami sudah terbiasa dengan berbagai gaya hidup disini.