Selanjutnya pak Supono menanyakan apa usaha kami ? Lalu saya menceritakan suami saya beli kopi sedikit sedikit kemudian dititip export pada temannya .Bapak Supono menanyakan lagi apa saya mau pinjam uang ?
Saya jawab kami tak punya sesuatu yang dapat dijadikan agunan . Bapak Supono mengatakan  bila saya mau bisa saya dapatkan pinjaman 10juta atau lima juta tanpa jaminan karena dia percaya pada saya  Serasa mimpi mendapatkan tawaran ini.Tapi saya hanya berani meminjam. 1,5 juta rupiah  ,yang pada masa itu cukup banyak
Mulai memperbesar usaha
Dengan uang pinjaman dari Bank Rakyat 1,5 juta rupiah , kami sudah bisa membeli kopi lebih banyak lagi .Untuk mana suami menceritakan bahwa dirinya sudah tidak mungkin melakukan semuanya seorang diri Suami memerlukan seorang sekretaris dan bendahara untuk bisa membantu usahanya.
Maka walaupun sesungguhnya menjadi guru adalah passion saya  ,tapi kepentingan keluarga adalah prioritas utama Maka saya katakan kepada suami bahwa saya akan menghentikan kegiatan saya dalam mengajar dan membantu suami di perusahaan sebagai sekertaris merangkap bendahara Tentu saja suami sangat senangÂ
.Sementara itu  karena belum ada pengganti saya masih mengajar di SMP Kalam Kudus Tapi saya tidak mengambil gaji saya Melainkan menyumbang buat  anak asuh sampai akhr tahun pelajaran.
Hidup kami sudah berubah
Ketika anak ketiga lahir  saya dijemput dengan sedan walaupun kendaraan bekas .Nama anak ketiga Irvianti
Mendirikan CV Tunas Sari
Dengan anjuran dari Wah Yong maka suami membuka usaha CV Tunas Sari yang berlokasi di Jln Niaga didepan kantor polisi .Dimana kami menerima pengiriman kopi dari langganan kami yang berada di Curup,Pagar Alam,Sungai Penuh yang sudah kontrak pada kami Via telpon dengan harga tertentu dan mengirim kopi dengan truk ke Padang . Di Padang kami menerima kopi serta membagi kepada perusahaan yang membeli kopi tersebut dari kami .