Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Usia Jangan Sampai Membelenggu Hidup Kita

30 Juni 2020   05:00 Diperbarui: 30 Juni 2020   05:27 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi:https://blogkulo.com/

Zaman Sudah Berubah

Tempo dulu.semasa saya masih kecil, wanita kalau sudah punya anak ,apalagi bila anak anaknya sudah mulai dewasa,maka segala gerak geriknya sudah sangat terbatas.

Kalau masih keluar rumah dengan mengenakan gaun,maka seluruh mata akan tertuju kepada diri wanita tersebut dan dalam waktu singkat menjadi bahan gunjingan Karena dianggap sebagai wanita yang tidak tahu diri dan tidak mampu menjaga martabat keluarga

Hal ini berlangsung  hingga tahun 1950 wanita usia 55 dan pria  usia 60 sudah dianggap tua ,sehingga secara tidak langsung masyarakat mengiring orang menjadi tua lebih awal dari usia sesungguhnya  dan terjadilah penuaan dini.

Kaum wanita usia 55 tahun sudah harus mengubah cara dandannya,mereka harus memakai kain sarung dengan kebaya serta rambut dikonde Karena usia sebegitu wanita sudah dianggap sudah tidak layak lagi bergaya seperti orang muda, apalagi bila sudah punya cucu. Stigma :"wanita tidak tahu diri" sungguh menakutkan sekali pada waktu itu,karena stempel ini akan membawa nama suami 

Wanita di Lockdown  dirumah bila sudah setengah baya 

Walaupun pada waktu itu belum dikenal istilah lockdown,tapi dalam praktiknya sesungguhnya tidak ubahnya dengan lockdown yang diberlakukan pada masa serangan covid 19 ini. Yakni kaum wanita yang dikategorikan :"sudah tua " ini tidak bisa pergi kemana mana lagi melainkan tinggal dirumah saja Sambil menunggu kedatangan anak cucu kalau mau memperkenalkan anak anak mereka yang baru lahir yaitu setelah si anak berusia 40 hari.

Tidak biasanya orang tua mengunjungi yang masih  muda misalnya anak atau cucu dan keponakan ,karena dianggap hal yang tidak pantas 

Karena begitulah adat yang berlangsung dizaman tersebut dikampung halaman kami.Saya tidak tahu apakah hal ini hanya terjadi di Sumatera Barat 

Zaman berubah ,kita juga harus mau berubah

Beda dengan zaman sekarang bila seorang anak atau cucu dan keponakan melahirkan sang nenek bersama kakek datang menjenguk cucu tersebut baik itu dirumah sakit bersalin atau sudah dirumah mereka Juga cara dandan berbeda sekali sekarang nenek tidak lagi wajib pakai kain sarung dan kebaya serta rambut dikonde melainkan bebas berpakaian sederhana Bisa gaun atau celana dan blus serta rambut menurut potongan yang diingini Zaman sekarang kakek dan nenek baru dikategorikan termasuk  orang tua,bila kondisi phisik atau mentalnya sudah tidak mampu lagi berinteraksi atau mungkin sudah berusia 80 tahun keatas 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun