Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sesuatu yang Mahal Belum Tentu Berguna

16 Juni 2020   05:06 Diperbarui: 16 Juni 2020   08:12 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan masaalah pelit atau tidak

Entah sejak kapan dimulainya, secara tanpa sadar sudah terbentuk image dimana mana ,bahwa orang selalu lebih menghargai sesuatu yang dibayar mahal,ketimbang yang dibayar dengan harga yang lebih murah.Baik dalam bentuk layanan jasa,maupun dalam hal membeli aneka ragam produk.

Akibatnya, banyak  orang ikut ikutan memaksakan diri agar  tidak ketinggalan dari orang lain  Misalnya banyak yang ikut fitness,yang uang  pendafaran dan iuran anggota cukup mahal yang  belum tentu cocok buat dirinya 

Pertama tama masalah umur ,selanjutnya mampukah kita ikut memenuhi aturan yang  diterapkan di tempat fitness tersebut atau tidak  

Belum lagi harus menyesuaikan diri dengan cara dan gaya berpakaian sewaktu fitness,yang belum tentu sesuai dengan diri kita,baik phisik,maupun tebal tipisnya kantong kita. Jadi kalau tidak ikut bukannya pelit ,tetapi disebabkan ketidak mampuan untuk mengikuti fitness  Baik disebabkan faktor usia ,maupun rasa tidak nyaman akan gaya berpakaian yang diterapkan disana 

Padahal untuk menjaga kebugaran tubuh,kita dapat melakukan jalan pagi atau senam di rumah masing masing,tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar,serta menghabiskan waktu berjam jam untuk ke tempat latih diri yang bernama Fitness

Kesalahan cara berpikir yang terus berlangsung

Prinsip yang beranggapan bahwa  apa yang mahal itu pasti bagus, tidak hanya sebatas dalam mengikuti trend dilayanan jasa, seperti Fitnes  tapi merambah hampir semua bidang kehidupan Misalnya ,Kosmestik yang mahal itu belum tentu bagus bagi semua orang ,ada yang kulitnya tidak cocok ,bahkan bukannya membuat diri semakin cantik, malahan bisa menyebabkan wajah jadi merah dan sembab.

Begitu juga sepatu ada sepatu branded yang tidak cocok dipakai membuat kaki sakit Atau beli sepatu harganya jutaan rupiah hanya karena tergoda garansi 10 tahun Apa iya kita mau pakai sepatu yang sama selama 10 tahun?

. Jadi tidak semua yang mahal itu berguna Karena apa yang baik bagi orang lain belum tentu sesuai untuk diri kita  Sebagai orang yang pernah muda ,saya sudah mengalami hal ini.

Hal lainnya,bisa merembet ke urusan perut,misalnya  ke restoran yang mahal belum tentu enak atau cocok dengan selera kita. Contoh,restoran Jepang sangat diminati orang,.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun