Suatu hari kami diundang makan oleh seorang sahabat kami, untuk makan malam di salah satu restoran Jepang terkenal di jalan Thamrin Jakarta ,yang tarifnya bisa untuk belanja dapur selama seminggu . Karena segan,karena sudah ditraktir kawan baik, suami  memaksa untuk makan Tapi karena memang tidak bisa makan makanan Jepang yang mentah yang hanya dicelup dengan kecap dan cuka,maka belum selesai makan,terus lari ke toilet dan disana muntah muntah Pulang dari restoran, tergeletak  dirumah selama beberapa  hari ,karena maag kambuh, akibat makan masakan Jepang .Jadi restoran Jepang biarpun terkenal tidak cocok bagi suami.Â
Kami jarang makan di restoran bukan karena pelit melainkan karena masakan nya tidak sesuai selera. Setiap kali makan direstoran yang tidak sesuai selera,pulang kerumah masih cari nasi Padang atau indomie.
Kesimpulan:
Yang mahal itu belum tentu berguna,yang murah belum tentu tidak baik .Sebaiknya mulai sekarang kita menghentikan mengeluarkan uang kita  untuk hal hal yang tidak ada manfaatnya Alangkah lebih baik kita membelanjakan uang untuk keperluan lain yang berguna untuk kitA. Mari kita lakukan introspeksi diri masing masing
Walaupun boleh saja kita menghamburkan uang sendiri dan tidak ada orang yang boleh mengatur hidup kita,tapi sayang sekali bila kita menghabiskan uang hasil kerja keras,hanya untuk mengikuti trend  Kalau bisa hidup berhemat,mengapa kita harus boros?
16 jUNI 2020.
Salam saya,
Roselina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H