Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hati-hati Berteman dengan Orang yang Sok Akrab

10 Maret 2020   04:14 Diperbarui: 10 Maret 2020   04:16 2399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pinterest

Biasanya Ada Tujuan Tertentu 

Mempunyai banyak teman dan sahabat,tentu saja merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi kita. Karena hidup akan terasa sepi tanpa teman dan sahabat. Dan dalam hubungan pertemanan dan persahabatan,tentu saja sangat wajar bila kita saling mempercayai.Itulah salah satu manfaat dari berteman, yakni kepada siapa kita bisa berbagi cerita. 

Tetapi ternyata pengalaman hidup mengajarkan, bahwa tidak semua orang berteman secara tulus. Tidak jarang, apa yang kita ceritakan, dijadikan bahan gunjingan atas diri kita. Karena itu, walaupun sangat senang memiliki banyak teman,alangkah baiknya, bila kita selalu waspada, terhadap orang yang bersikap terlalu manis kepada kita.

Sikap Yang Timbal Balik

Kebiasaan kita berteman dengan seseorang yang benar benar sudah akrab dengan kita kadang kala kalau lama tidak jumpa kita berjumpa pada suatu waktu kita akan berpelukan sebagai tanda kangen satu sama lainnya.

Berbeda dengan bila kita baru pertama kali kenal seseorang ,cukup dengan kita menyapa Hai, atau apa kabar? Tidak perlu kita sok akrab dengan memeluk dia dan berlaku seolah olah kita sangat senang bisa jumpa dengan dia Karena kepura puraan  tersebut nanti akan ketahuan juga.

Karena ada orang yang kalau kita jumpa seakan sangat akrab dan mengucapkan: "Tuhan memberkati" serta memeluk kita sangat akrab sekali, seakan sahabat karib, biasanya ada sesuatu yang disembunyikan. Ibarat orang memakai topeng, agar tidak ketahuan wajah aslinya.

Orang Yang Bersikap Manis Secara Overdosis 

Orang yang bersikap manis secara overdosis terhadap diri kita,perlu di waspadai. Kalau boleh diibaratkan dengan seekor Ular. Yang terkadang tampil memukau dengan jalan meliuk liukkan tubuh dengan indah gemulai. Tapi sewaktu kita lengah sedikit dia mematuk kita dan bisa bisa mematikan kita.

Hal ini pernah menjadi pengalaman pahit bagi kami, Sebut saja namanya Beni, sesungguhnya hanya sekedar pernah kenalan, karena sama sama berada dalam satu komunitas. Tapi ketika suatu waktu kami bertemu, Beni bersikap seakan akan ,sudah sangat akrab dengan suami. Begitu ketemu,langsung memeluk suami dan berkata: "Tuhan memberkati". Perlakuannya,sungguh seakan sesama sahabat lama,yang sudah sekian tahun tidak bertemu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun