Dalam hidup pernikahan juga terjadi semacam culture shock
Sesungguhnya,Culture Shock tidak hanya terjadi ketika pertama kali kita mulai hidup berbaur dengan bangsa lain di luar negeri. Karena ,walaupun berbeda masalahnya,dalam hidup pernikahan,pada awalnya,kita semua pasti mengalami semacam Culture Shock.Â
Ketika harus mulai hidup bersama dalam satu atap. baru sadar,ternyata begitu banyak perbedaan antara diri kita dengan pasangan hidup ,yang sebelum menikah,sama sekali tidak pernah terpikirkan. Dimulai dari hal hal yang tampaknya sepele,hingga menyangkut hal yang merupakan prinssip hidupÂ
Sedikit berbagi pengalaman hidup, yakni ketika baru menikah dan mulai hidup bersama ,ternyata tidak semudah apa yang saya pikirkan Karena dulu ,sebelum menikah, saya bebas pergi kemana saja dan mengenakan pakaian yang saya senangi,
Tapi begitu menikah, saya merasa shock,karena untuk keluar rumah harus minta izin dulu pada suami. Dan cara berpakaian juga diatur, tidak boleh seenaknya saja, karena suami tidak suka kalau saya memakai rok yang sedikit pendek dan pakaian ketat.
 Tidak boleh memakai blus yang kainnya tembus pandang dan banyak lagi aturan lainnya,yang sungguh membuat saya sungguh sungguh merasa hidup saya tidak bebas lagi.Belum lagi masalah lainnya,yang membuat saya merasakan apa yang dimaksudkan dengan Culture Shock dalam hidup pernikahan.Â
Karena kita tidak terbiasa dengan hidup yang biasanya kita jalani ,sekarang kita harus berusaha untuk menyesuaikan diri dengan segala macam keadaan yang tidak kita sangka sebelumnya.Â
Culture Shock ini bisa saja karena sang istri atau suami tidak pernah menyangka akan berbeda yang sangat tidak bisa dimaklumi oleh kedua duanya,tapi demi kebahagiaan bersama harus berusaha mencari jalan keluarnya yang tidak menyinggung pasangan kita.
Kesimpulan
Tapi ,kami menikah karena saling mencintai,maka baik saya ,maupun suami sama sama menyadari,bahwa kami harus mau saling mengalah dan menerima kenyataan,bahwa setiap orang itu memang diciptakan berbeda.Â
Memang butuh waktu,bagi kami untuk saling mengerti dan saling menerima perbedaaan,tanpa ada yang merasa terpaksa, sehingga secara bertahap,perbedaan perbedaan yang ada ,sama sekali tidak lagi dirasa sebagai sebuah hambatan,karena sama sama memahami bahwa setiap orang berhak berbeda dengan diri kita.