Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mungkinkah Kebahagiaan Berdiri Sendiri?

17 Februari 2020   04:02 Diperbarui: 17 Februari 2020   04:23 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: marcanthonyjohnson.com

Kebahagiaan Itu Ibarat Kita Menyusun Puzzles, Sepotong Saja Hilang,Maka Gambar Menjadi Tidak Lengkap

Entah sudah berapa banyak orang yang selama ini ,foto fotonya tampil dengan berbagai gaya  di facebook, ingin menunjukan betapa bahagia mereka. Ada yang sedang berada dalam pesta,sedang makan di restoran dan ada juga yang sedang travelling keberbagai destinasi wisata. 

Menyaksikan orang orang yang tampak sangat berbahagia,walaupun bukan keluarga dan bukan teman ,tentu saja kita  juga ikut senang . Tapi apakah benar ,apa yang tampak dalam foto dengan berbagai gaya tersebut ,sungguh merupakan kebahagiaan sesungguhnya?

Apa Yang KIta Tengok.Belum Tentu Keadaan Sebenarnya

Bahagia atau tidak ,memang sebetulnya bukanlah urusan kita. Daripada sibuk mengurusi urusan orang lain,tentu jauh lebih baik memanfaatkan waktu,untuk membenahi urusan kita dan keluarga kita yang masih jauh dari sempurna. 

Tetapi  untuk dapat menghindari,agar jangan sampai kita mengulangi melakukan kekeliruan yang dilakukan oleh orang lain,maka salah satu cara adalah dengan memetik pelajaran dari apa yang kita saksikan dalam perjalanan hidup ini. Karena ,ada banyak hal yang tidak pernah di ajarkan ketika kita duduk di bangku kuliah.

Merebut Kebahagiaan Diri,Dengan Mengabaikan Keluarga 

Apa yang enak dirasakan,belum tentu baik.,bahkan bisa saja membahayakan diri kita. Kalau boleh dicontohkan, makanan enak yang kita makan,belum tentu menyehatkan ,bahkan bila terus mengonsumsinya,boleh jadi kita akan jatuh sakit. Dalam hidup ini,mungkin dapat digambarkan seperti ilustrasi tersebut  Misalnya:

Ita(bukan nama sebenarnya) mempunyai 3 orang putera dan puteri  Yang bungsu putera Ita mengalami keterbelakangan ,yakni semacam Autis dan tidak bisa diajak kompromi bila kita ingin mengadakan acara bersama. 

Anak bungsu inilah yang menjadi alasan ,sehingga Ita tidak bisa leluasa menghadiri berbagai acara .Baik acara keluarga,maupun yang diadakan teman temannya   Karena dengan membawa si bungsu , dikuatirkan  akan mengganggu dengan tingkah lakunya yang lain dari anak seusianya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun