Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Repot Bawakan Oleh-oleh dari Jauh, tapi Malah Dicuekin?

8 November 2019   04:48 Diperbarui: 8 November 2019   04:48 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : https://int.search.myway.com/search/AJimage.

Bagaimana Sebaiknya Sikap Kita?

Setelah mendapatkan Visa  Permanent Residence, maka kami domisili di Australia sejak tahun 2006 yang lalu.Sebagai Penduduk Australia,maka ada kewajiban,bahwa dalam setahun,kami harus tinggal di Australia ,lebih dari separuhnya. Sehingga kami hanya sekali setahun pulang kampung.  

Karena itu setiap kali kami balik ke Indonesia ,pastilah bawa oleh oleh ala kadarnya  buat semua teman teman  yang tinggal di Indonesia.,termasuk alumni   yang ikut pelatihan di Yayasan yang kami pimpin.Melalui cara ini,kami bermaksud menyambung hubungan baik dan sekaligus menyatakan bahwa walaupun   tinggal dlluar negeri,namun tidak pernah melupakan teman teman di tanah air

Seandainya,hanya untuk beberapa orang teman ,tentu dapat membawakan oleh oleh yang cukup berarti.Akan tetapi ,saking banyaknya teman teman,maka tentu saja kami tidak mungkin membawakan barang barang yang mahal,karena keterbatasan dana. Karena itu,kami hanya membeli kenang kenangan kecil,khas Australia.yakni mainan kunci,yang dilengkapi dengan guntingan kuku.

Kalau dibeli di Wollongong tempat kami tinggal,harganya  agak mahal ,maka  kami sempatkan untuk ke  Paddy.s Market yang berlokasi di Sydney Karena disini,harganya  jauh lebih murah. Yang empunya toko bertanya ,apakah mau jualan di Indonesia? 

Kami membeli dalam jumlah yang lumayan, yakni  150 biji mainan kunci,yang rangkap merupakan guntingan kuku ,sehingga  bisa dimanfaatkan.

Untuk membawa oleh oleh ini,kami membutuhkan satu koper penuh dan total beratnya hampir 15 kilogram. Kalau membawa barang dengan kendaraan sendiri,tentu tidak menjadi masalah.Tapi  koper berisi oleh oleh ini,harus kami angkut bersama pesawat yang akan menerbangkan kami ke tanah air. 

Membayangkan Teman Teman Bakalan Senang

Setibanya di Indonesia,maka dalam setiap kesempatan,kami memberikan oleh oleh tersebut pada semua teman yang kami jumpai di Indonesia Kebanyakan menerima dengan senang hati,gembira dan berterima kasih .Karena bagi mereka,bukan nilai harga barang yang diberikan,tapi petanda,kami ingat pada teman teman. Akan tapi ada juga yang mengatakan :" Aduh bu,jauh jauh dari Australia,masa iya oleh olehnya cuma ini? 

Lain kali yang agak berbobotlah ya bu. "Walaupun  sama sekali tidak mengharapkan apa apa dan ucapan tersebut di katakan secara bercanda, tapi sejujurnya ,dalam hati saya sungguh  merasa tidak nyaman . 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun