Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tradisi Indonesia yang Tak Terlupakan

14 September 2017   08:16 Diperbarui: 17 September 2017   21:52 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan lalu sewaktu kami ikut hadir merayakan Wisuda cucu kami Dea Effendi dikampus nya kami sudah merasa sangat bangga dengan cucu kami yang menamatkan Master Degree dibidang Marketing dalam usia 22 tahun. Hanya selisih satu tahun dari ayahnya Irmansyah 

effendi ,yang ,adalah  merupakan putra pertama kami,yang diwisuda pada usia 21 tahun dengan predikat:"Magna Cumlaude " di California, Amerika Serikat. Malam inaugurasi diselenggarakan pada 

 tgl 5 Agustius ini diadakan di kampus The University of Western Australia.Tentu saja,kami bangga ikut menyaksikannya.

dokumen Roselina
dokumen Roselina
Sehari Setelah Diwisuda, Langsung Dapat Kerja

Keesokan harinya Dea langsung bekerja karena dia telah diterima disuatu perusahaan di kota Perth. Mungkin disamping sudah lulus, Dea juga memiliki beberapa prestasi di perusahaan ,dimana selama masih kuliah, ia bekerja paruh waktu.

Gaji Pertama Untuk  Makan  Bersama Keluarga

Bulan September ini. berarti genap satu bulan bekerja. Dea mengundang kami dan seluruh keluarga untuk makan malam ditanggal 11 September 2017 direstoran Deyavu Rooftop di Perth. Cukup jauh juga perjalanan menuju Deyavu restoran,karena kami kuatir nanti kesulitan  mencari dimana lokasi

persis maka pagi hari  kami meluncur dari rumah untuk mencari lokasi keberadaan restoran tersebut Supaya sorenya ,kami  bisa hadir tepat waktu, karena diundang jam 18.00. Karena walaupun yang mengundang adalah cucu sendiri,tapi kami ingin menunjukkan bahwa dalam hal apapun,disiplin waktu perlu diperhatikan. Untuk menghargai orang yang mengundang kita,walaupun anggota keluarga sendiri.

Jam 17.30 kami tiba didepan Deyavu mencari tempat pakir ,ternyata ada satu tempat kosong,sehingga  kami pakir disana. Membayar parkir senilai 2 dolar, karena pakiran berlaku sampai jam 18.00 selewat itu gratis. Karena kami pikir masih terlalu awal untuk masuk ke restoran, maka kami duduk menunggu di kendaraan. Sementara itu cucu kami yang pertama ,bersama istrinaya juga sudah tiba dan mendapatkan tempat parkir ,persis dibelakang kendaraan kami,

Tiba tiba ponsel saya berdering dan langsung saya jawab, Ternyata telpon dari  cucu kami yang mengatakan dia sudah sampai dan melihat kami pakir diseberang Deyavu. Kamipun  menuju restoran.Memang cukup tinggi letak restoran dilantai tiga ,harus naik tangga karena left tidak bekerja alias rusak. Cukup tinggi tangga yang harus didaki sebelum tiba direstoran Deyavu.Ruang restorannya tidak terlalu luas,namun dikemas sangat rapi dan didekorasi secara khusus. Lumayan ramai tamu yang sudah duduk makan malam disana,walaupun masih jam 6.00 sore.

dokumen Roselina
dokumen Roselina
Sambil menantikan kedatangan anggota keluarga lainnya,kami mengobrol dengan Dea. Menurutnya,nama:"Deyavu" yang menjadi merek restoran ini,berasal dari kosa kata bahasa Perancis. Yang kira kira artinya. "Teringat" atau "Terkenang" Karena kami akrab dengan menu yang ada didaftar, maka kami serahkan sepenuhnya kepada cucu kami untuk memesan makanan. Pelayan restoran ,yang kelihatan masih sangat muda, melayani kami dengan ramah dan santun 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun