Kami tiba di Perth tanggal 17 Desember 2015 sore setelah meluncur dari Kuala Lumpur pukul 10.10 pagi dan setelah penerbangan panjang selama hampir enam jam, akhirnya tiba dengan selamat di Bandara International Perth sore hari jam 3.40 sore waktu setempat.
Kami dijemput cucu kami yang kedua Giovano dengan mobil besar karena dia menduga kami pastilah membawa koper yang banyak. Dari bandara, kami langsung menuju kediaman putra pertama kami. Putra kami dengan istri ,serta putri bungsu mereka, kebetulan tidak dirumah karena mereka sedang berlibur di Bali.
Keesokan harinya
Setelah istirahat malam itu, keesokan harinya kami meluncur dari Iluka ke Joondalup,untuk berbelanja keperluan dapur. Jarak dari rumah ke komplek pertokoan dan mal hanya sekitar 10 menit berkendara. Ternyata tiba disana, tempat parkir yang begitu luas sudah penuh terisi sehingga kami harus mengelilingi area parkir ini, untuk bisa mendapatkan tempat parkir. Syukurlah tidak sampai 5 menit, ada pengunjung yang keluar dan kami menggantikan tempatnya.
Begitu menapakkan kaki dipintu masuk mall,sudah tampak berbagai kesibukan persiapan yang diadakan untuk menyambut Natal sudah terpampang dipelataran mal. Disana terlihat pohon Natal dengan hiasan bermacam macam yang paling ramai dikunjungi, sehingga antrian sangat panjang adalah tenda dimana duduk Sinterklas,dimana anak anak dapat berfoto bersama.
Ada anak anak yang dengan sangat gembira maju, bersalaman dengan Sinterklas dan berfoto, tapi ada juga beberapa anak yang ketakutan mungkin enengok janggut Sinterklas yang panjang dan menangis sekeras kerasnya, sambil berusaha untuk melepaskan diri. Sehingga suasana gaduh disekitar ini tak dapat dielakkan lagi. Berbaur antara suara tawa dan tangis anak-anak.
Beda Natal Tempo Doeloe dan Kini
Melihat Sinterklas, saya teringat ketika masih kanak-kanak, setiap tanggal 4 Desember anak-anak semua sibuk mencari rumput untuk diletakkan di sepatu. Karena dongengnya yang dipercayai anak-anak, bahwa pada malam tgl 5 Desember Sinterklas datang. Kudanya akan memakan rumput tersebut dan akan memberi hadiah pada anak-anak. Terutama sekali anak yang rajin belajar dan baik tingkah lakunya akan mendapatkan hadiah lebih banyak.
Terbayang juga masa kecil ketika kita dipanggil di suatu grup untuk mendapat hadiah dari Sinterklas tanpa terasa saya tersenyum sendiri, karena ingat sewaktu kecil dulu percaya akan dongeng tentang Sinterklas yang datang dengan kuda terbang, sehingga mau menyediakan rumput.
Zaman telah berobah, tapi masih saja anak-anak tidak tahu yang memberi hadiah itu adalah orang tua kita sendiri yang pura-pura tidur dan menukar rumput dengan hadiah buat kita anak-anak.
Antrean Panjang di Kasir