Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kincir Air Sederhana, Bekerja Sepanjang Masa

10 November 2015   07:13 Diperbarui: 10 November 2015   07:40 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Kincir air yang sederhana Doc.Roselina"]

[/caption]

Berjalan-jalan di Sumatera Barat banyak yang dapat kita lihat, disamping pemandangan alamnya yang indah memukau, banyak hal dapat diperlajari. Misalnya sewaktu kami berkendaraan dari Padang ke Bukittinggi, disepanjang jalan kabupaten Tanah Datar tampak beberapa unit kincir air yang sudah tua, namun ternyata masih berfungsi.

Sudah menjadi tradisi sejak jaman dulu, kincir air ini digunakan untuk menumbuk padi atau kopi. Kicir ini dimanfaatkan untuk menumbuk padi dengan mengunakan peralatan sederhana, seperti alu dan lesung. Beras yang dihasilkan dari penumbukan kincir air ini jauh lebih baik dari hasil beras rice milling , karena hasil dari rice milling ini banyak beras yang pecah dan menjadi serpihan kecil-kecil. Hanya saja menumbuk dengan kincir tidak bisa diburu, karena kincir ini hanya bisa menumbuk maksimal 200kg padi seharinya.

Kincir ini biasanya dihubungkan dengan 6 lesung dan sampai 12 alu. Dari jaman dulu sampai sekarang orang masih menggunakan kincir air untuk menumbuk padi. Di Sumatera banyak sekali sungai dan aliran air yang deras tidak mengenal musim. Kincir air ini sudah ada semenjak jaman penjajahan. Kincir air ini hanya memanfaatkan aliran air yang terdapat di sepanjang kabupaten tanah datar.

Manfaat Kincir Air

  1. Bagi yang tidak punya sawah, dapat menerima upah saja yang berkisar Rp 1.000.- per kg
  2. Tidak menimbulkan Polusi udara
  3. Bunyi-bunyiannya tidak mengganggu warga
  4. Dapat menjadi pasif income bagi warga
  5. Sementara mereka melakukan aktifitas lain mesin tetap bekerja dan menghasilkan uang
  6. Dapat menjadi warisan yang bermanfaat

Kincir air ini terbuat dari sebuah roda besar yang memiliki sebuah as yang besar dan kokoh. Disekeliling roda dilengkapi dengan sekat sekat dari kayu. Ketika sekat-sekat ini tertahan oleh air sejenak, maka dorongan air akan mengerakkan roda dan kan berputar pada porosnya. Putaran inilah yang dimanfaatkan tenaganya untuk menumbuk padi atau biji kopi.

Untuk membangun Kincir air ini, hampir setiap generasi yang sudah tua, tahu cara membuatnya dan tidak dibutuhkan tenaga insinyur atau ahli. Namun, seiring dengan sifar orang Sumatera Barat yang suka merantau maka pemanfaatan kincir angin ini, tidak mengalami kemajuan. Tampaknya yang ada, hanyalah apa yang pernah saya tengok sewaktu masih muda.

Padahal sesungguhnya kincir air ini memiliki manfaat ganda, disamping menghasilkan uang untuk warga yang memiliki sekaligus membuka peluang untuk beberapa orang tenaga kerja, untuk mengisi lesung dan membersihkan beras yang sudah ditumbuk.

[caption caption="kincir air dari dekat Doc Roaselina"]

[/caption] 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun