[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi/Admin (KOMPAS.com)"][/caption]
Dimana mana kita lihat banyak taksi berkeliaran mengelilingi kota. Kebanyakan taksi ini berada di kota-kota besar. Karena banyak orang ingin berpegian dan tidak ada kendaraan. Jadi taksilah menjadi solusinya.Tidak jarang kita melihat orang yang akan naik menawar lebih dulu pada sang sopir, karena biar pun ada argo sang sopir tidak menggunakannya.
Dibawa keliling,
Kalau kita datang kesatu kota dan tidak tahu keadaan kota tersebut,kita harus hati-hati bila mau mengunakan jasa taksi, karena biasanya sang sopir (pakai argo) bikin ulah. Dia pura-pura tidak tahu alamat dengan membawa kita berkeliling padahal tujuan kita tak jauh. Kalau kita tanyakan akan dijawab seenaknya.
Atau sopir mulai “bernyanyi”.bahwa ia sudah sehari semalam menginap di bandara. Jadi penumpang diharapkan atau dipaksa untuk memahami. kalau argo di offkan dan tarif, dipatok menurut keinginannya. Tidak sekali dua, kami mengalami hal seperti ini.
[caption id="attachment_326787" align="aligncenter" width="300" caption="www.google.com.au/imgres."]
Muslihat lain adalah, sopir akan berusaha membuat kita yakin tempat yang kita tujuh masih jauh lagi padahal hanya beberapa ratus meter dibelakang kita. Jadi sebaiknya kita tawar dulu sebelum naik taxi supaya tidak diakali sopir. Memang tidak bisa kita mengeneralisasi, bahwa semua sopir taksi bermental seperti itu. Namun tidak ada salahnya kita berhati hati,sebelum mengalami hal yang tidak menyenangkan.
Jadi sebelum naik taksi, panggil sopir dan mbak/mas yang bertugas dan jelaskan, apakah mereka setuju pakai argo? Sekalian apakah tahu alamat yang dituju? Kalau tidak ada jawaban yang jelas, cari taksi lain.
[caption id="attachment_326792" align="aligncenter" width="300" caption="www.google.com.au/imgres."]
Taksi di Australia.
Bila kita mengunjungi satu kota kita ingin menemui seseorang dan kita mengunakan taksi, maka kita memberi tahukan alamat yang akan dimasukan kedalan GPS dan kita tidak perlu lagi memperhatikan sopir,karena dia akan mengikuti petunjuk dari GPS sampai kita ditujuan. Setelah sampai dia akan melihat argo dan menagih pembayaran pada kita. Demikianlah cara sopir taksi bekerja tanpa merugikan pelanggan karena tidak akan dibawa kemana-mana ,hanya sesuai dengan petunjuk GPS .
Kembalian uang
Kalau disini kita misalnya harus membayar 12,3dolar, lalu kita memberi 13 dolar maka sang sopir akan memberikita pengembalian sebesar 70 cent dolar.Lain halnya di sini kalau kita naik taksi dan kita harus membayar uang sewa sebesar Rp 19.000.- , lalu kita berikan uang sebesar Rp 20.000.- maka sang sopir hanya mengucapkan terima kasih tanpa memberi pengembaliannya. Inilah beda Taksi kita dengan taksi Australia,baik dalam hal pembayaran maupun mencari alamat yang dituju.
Diharapkan tulisan kecil ini akan mampu menggugah para pengusaha Taksi, agar mau memberikan pengarahan dan pembinaaan kepada para sopirnya,agar melakukan tugas dengan jujur. Hal ini secara langsung ataupun tidak, akan membawa nama baik negara kita.
Sehingga Taksi, sungguh sungguh merupakan sarana dan prasarana yang dapat memberikan ketenangan bagi penggunanya, dimana pun berada.
Jojakarta,16 Maret 2014
Salam saya.
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H