Ada sesuatu yang berbeda dari kegiatan literasi Jumat pagi  di MTsN 1 Bantul. Tim Literasi madrasah menggelar kegiatan literasi yang memanfaatkan lingkungan di luar kelas. Jumat pagi itu (30/8/24) mulai jam pertama pukul 07.00WIB, Tim Literasi madrasah tersebut mengajak semua siswa dan guru belajar di luar ruang kelas. Terpal digelar, serambi kelas dibersihkan dan siswa melakukan kegiatan literasi bersama di tempat-tempat itu.
Tim literasi MTsN 1 Bantul yang dikomandoi oleh Anuk Kuswanti dan Syaekul Fattah Jumat pagi itu memilih kegiatan membaca bersama dan menulis isi buku yang dibacanya. Jenis kegiatan literasi itu dipilih dari sekian banyak kegiatan literasi lainnya. Jennifer Rowsell Kate Pahl-pakar literasi dari the University of Sheffield di Inggris - mengemukakan 7 jenis kegiatan literasi yang dapat dilakukan di sekolah. Kegiatan itu meliputi membaca bersama, diskusi buku, menulis kreatif, klub baca, kompetisi menulis, kunjungan rutin ke perpustakaan, dan pertujukan sastra.
Dari ketujuh kegiatan itu membaca bersama dan mencatat ternyata mendapatkan respon  positif. Tak percaya? Coba lihatlah, siswa-siswi dengan berbagai pose asyik dengan bacaannya. Hampir sebagian besar siswa kelas 7, 8 dan 9 sebanyak 574 dari 18 rombel itu antusias mengikuti kegiatan ini. Di atas terpal yang digelar, di depan musala di lapangan tengah sambil telungkup mereka membaca. Di selasar dan teras-teras kelas, siswa kelas 7 dan 8 bersadar di dinding atau duduk berhadapan. Lain lagi yang dilakukan di depan perpustakaan, siswa-siswa itu duduk telungkup membentuk lingkaran dengan kepala tegak. Hanya satu yang mereka lakukan: membaca buku.
Lalu apa yang mereka baca? Mereka membaca buku non pelajaran sesuai dengan yang diintruksikan madrasah. Beragam buku mereka bawa dari rumah dan kemudian mereka baca. Buku-buku itu berupa buku fiksi seperti novel, cerpen, dan komik. Ada juga buku-buku berjenis ilmu pengetahuan seperti kiat-kiat memasak, membudidayakan tanaman, buku biografi dan semacamnya.
Langkah-langkah kegiatan literasi di luar kelas yang dirancam Tim Literasi itu sendiri adalah sebagai berikut. (1) Siswa menyiapkan  buku bacaan non mata pelajaran, (2) Siswa menyiapkan buku catatan khusus literasi. (3) Terlebih dahulu siswa yang piket Jumat itu menyapu teras kelas masing-masing. Selanjutnya (4) Wali Kelas mengarahkan para siswa  duduk berjajar di teras kelas masing-masing. Apabila teras tidak memadai, disediakan tempat di halaman tengah depan musala yang telah dihamparkan kain terpal di sana. (6) setelah membaca selama 25 menit, siswa menuliskan kembali apa yang dibaca tersebut. (8) Terakhir, Wali Kelas membubuhkan tanda tangan dan simbol emosi penyemangat pada catatan siswa.Â
Kepala MTsN 1 Bantul, Sugiyono sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Beliau berharap pada kegiatan-kegiatan literasi selanjutnya Tim Literasi dapat menggelar dan mengemas kegiatan literasi yang lebih menarik siswa sesuai dengan program yang telah dirumuskan dalam Kurikulum Operasinal Madrasah (KOM) MTsN 1 Bantul (jae)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H