Mohon tunggu...
Rose putih
Rose putih Mohon Tunggu... Lainnya - pembelajar

Laki-laki yang mencoba menjadi pembelajar dengan terus belajar apa saja dan menulis yang diminati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kepala Dikpora Bantul: Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs Penyumbang Rekatnya Persatuan dan kesatuan

2 April 2024   10:10 Diperbarui: 2 April 2024   14:21 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nugroho Eko Setyanto, Kepala Dikpora Bantul  foto dokpri

Sebagaimana nama memiliki kekuatan, kata-kata pun memiliki kekuatan. Kata-kata dapat menyalakan api dalam pikiran manusia. Kata-kata dapat mengeluarkan air mata dari hati yang paling keras. (Patrick Rothfuss)

MTs N 1 Bantul.- "Suatu karunia yang besar kita diberi bahasa Indonesia yang mempersatukan seluruh bangsa. Dari Sabang sampai Marauke kita dapat berkomunikasi dengan mudah sehingga terjalin pengertian yang sama tentang sesuatu yang kita sampaikan. Dari para gurulah akan diteruskan semangat berbangsa dan bernegara dalam bingkai persatuan melalui bahasa Indonesia." Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto, S.Sos.,M.M. menyampaikan hal itu kepada guru Bahasa Indonesia dalam acara “Bedah SKL ASPD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia” Selasa 26 Maret 2024 di Bale Madukoro SMPN 1 Bantul.

Kepala Dikpora Bantul bersama Ketua MGMP dan Narasumber. foto: Indri astuti
Kepala Dikpora Bantul bersama Ketua MGMP dan Narasumber. foto: Indri astuti

Dalam acara yang digelar oleh MGMP Bahasa Indonesia SMP Kabupaten Bantul bekerjasama dengan CV Media Prestasi itu dihadiri oleh 96 guru bahasa Indonesia dari SMP dan MTs se-Kabupaten Bantul. Sejumlah 82 guru berasal dari SMP dan sebanyak 14 guru dari MTs. Sementara itu MTsN 1 Bantul diwakili oleh Anuk Kuswanti dan Rusmantara.

Nugroho mengemukakan lebih lanjut bahwa para guru bahasa Indonesia sadar ataupun tidak sadar sebagai penyumbang rekatnya persatuan dan kesatuan generasi muda di Indonesia. Dia berharap guru-guru ini selain melatih bernalar siswa dalam mengerjakan soal-soal asesmen ASPD juga terus menumbuhkan rasa cinta kepada bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa,

 “Bahasa Indonesia senatiasa berkembang dan bahasa daerah merupakan penyumbang pengkayaan kosa kata bahasa Indonesia. Adalah suatu kelebihan karena bangsa Indonesia mempunyai keragaman bahasa daerah yang cukup banyak. Bahkan jumlah bahasa daerah di Indonesia berada di urutan kedua tingkat dunia. Kewajiban kita haruslah tetap menampilkan ciri keindonesian tanpa menghilangkan ciri khas kedaerahannya. Ciri kedaerahan itu akan menyatukan kita dalam berbangsa/bernegara dan ciri kedaerahan akan memperkaya bahasa Indonesia,“ ujar Nugroho.

guru bahasa Indonesia, peserta bedah SKL.  foto: Indri astuti
guru bahasa Indonesia, peserta bedah SKL.  foto: Indri astuti

Dalam kesempatan itu, lelaki yang pernah menjabat Kepala Dinas Kebudayaan Bantul menyatakan apresiasinya kepada guru Bahasa Indonesia yang telah berupaya keras menyiapkan para siswa dalam menempuh tryout ASPD. Try out ini dilakukan agar siswa siap mengikuti ASPD SMP yang akan dilakukan serentak mulai tanggal 13 sampai 15 Mei 2024.

Bahasa Persatuan

Nugroho menyatakan rasa syukurnya karena bahasa Indonesia telah mempersatukan seluruh anak bangsa dari pulau Miangas sampai Pulau Rote. Hal senada ini pernah dikemukakan Anies Baswedan. Anies menyatakan bahwa memiliki Bahasa Indonesia adalah kemewahan luar biasa. Bahasa inilah satu-satunya bahasa di dunia yang mampu mempererat bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun